Jakarta, TAMBANG – Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) memakai alat gres untuk menangani tumpahan minyak disekitar anjungan YYA-1, dengan menggunakan tandon penampung khusus cairan minyak atau lancer barge/torren.
Direktur Hulu Pertamina, Dharmawan H Samsu mengungkapkan upaya ini dijalankan untuk lebih mengoptimalkan penangkapan tumpahan minyak dikala masih berada di sumbernya.
“Ada beberapa penemuan-penemuan engineering yang sudah dilaksanakan oleh tim PHE dengan para andal supaya upaya-upaya maksimum bukan saja dengan membangun static speel boom namun juga melakukan lancer lancer barge atau torren,” ungkap Dharmawan saat konfrensi pers di Kantor Pertamina, Kamis (15/8).
Menurutnya, penampung tersebut akan ditaruh di bawah anjungan untuk memuat tumpahan minyak secara pribadi. Sehingga mengurangi volume yang jatuh ke maritim. Setelah itu meletakkan dua buah kapal di bab kiri dan kanan anjungan. Kapal tersebut akan dihubungkan dengan tali, di mana dari tali tersebut ada sebuah penampung yang digerakkan.
“Dari kapal di kiri ke kapal yang di sebelah kanan. Yang satu mempesona yang satu mengulur. Seperti halnya kita melaksanakan pengerekan bendera,” ungkap Dharmawan.
Kemudian sehabis sampai di kapal, penampung akan mengambil tumpahan minyak, dan penampung akan kembali lagi ke bawah anjungan. Kegiatan ini dikerjakan berulang-ulang setiap hari, maksudnya adalah untuk meminimalkan volume yang jatuh ke bahari.
“Inovasi-inovasi engineering ini kita lakukan, dan terus akan kita tingkatkan bukan hanya dari sisi frekuensi tetapi juga dari sisi kemungkinan penempatan secara permanen ,” lanjut Dharmawan.
Menurutnya, sistem ini telah dikerjakan semenjak Senin, 12 Agustus 2019. Diperkirakan motede tersebut dapat memuat sekitar 5.000 liter minyak mentah per hari.
Upaya lain untuk menahan laju tumpahan minyak meluas, PHE ONWJ mengoperasikan tiga unit skimmer ditambah pengoperasian satu unit slurry pump yang sudah datang di lokasi dan sudah dipakai. Hampir sama dengan skimmer, slurry pump ini bertujuan untuk memaksimalkan penyedotan minyak dan kemudian diposisikan di IBC Tank.
Untuk menanggulangi ceceran minyak di laut, sejauh ini PHE ONWJ tercatat telah mengerahkan 48 kapal, 2689 personil, menggelar total 5850 meter oil boom di offshore dan 3660 meter oil boom di onshore.