Jakarta, TAMBANG – Selesainya Proyek Langit Biru Cilacap (PLBC) menjadi kala baru bagi Pertamina untuk memproduksi BBM kelas dunia kriteria Euro 4. Hal ini sejalan dengan kebijakan Pemerintah untuk menerapkan penggunaan BBM bermutu tinggi dan ramah lingkungan demi menuju Indonesia sehat.
Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Ignatius Talullembang menyatakan, secara resmi pengoperasian PLBC telah diintegrasikan dengan Refienery Unit IV Cilacap. Sehingga buatan BBM berkualitas berkembangsiginfikan.
“Dengan beroperasinya PLBC, kapasitas bikinan Pertamax di Kilang Cilacap meningkat signifikan menjadi 1,6 juta barrel per bulan dari sebelumnya 1 juta barrel,” kata Ignatius, Kamis (7/11).
Ignatius menerangkan BBM yang diproduksi yakni BBM jenis Pertamax atau setara dengan Euro 4 sesuai kriteria internasional. Hal ini sesuai dengan yang disyaratkan oleh Kementerian Kehutanan Lingkungan Hidup (KLHK) untuk kandungan Reseacrh Octane Number (RON) BBM yang ramah lingkungan. Produksi BBM tolok ukur Euro 4 ini juga menjawab keperluan industri otomotif yang memproduksi kendaraan bermotor mutakhir dengan engine system sesuai spek BBM kriteria Euro 4.
Dengan demikian, lanjut Ignatius beroperasinya PLBC ini telah mempercepat Kilang Cilacap untuk memproduksi BBM kelas dunia. Beroperasinya PLBC, kata Ignatius juga akan mengurangi Impor High Octane Mogas Component (HOMC) sebagai unsur blending produk gasoline secara signifikan sehingga mempunyai pengaruh nyata pada upaya pemerintah memperkuat cadangan devisa negara.
“PLBC ini akan memperkuat cadangan devisa negara dan akan berkontribusi terhadap GDP Indonesia sekitar 0,12 persen,” ujar Ignatius
Saat konstruksi, PLBC menyerap sekitar 2.500 tenaga pekerja, di mana lebih dari 70 persen di antaranya ialah pekerja lokal Cilacap. Dengan kala pengerjaan proyek selama 4 tahun, proyek senilai USD 392 juta ini telah meraih pencapaian jam kerja aman tanpa Lost Time Injury (LTI) lebih dari 17 juta jam kerja kondusif.
Untuk diketahui, Kilang Cilacap ialah salah satu kilang besar Pertamina yang berperan dalam mempertahankan swasembada dan kemandirian energi nasional. Dengan beroperasinya PLBC yang terintegrasi dengan Kilang Cilacap, kapasitas operasinya menyumbang sekitar 33,4 persen dari total kapasitas kilang nasional.
“Beroperasinya PLBC yang terintegrasi dengan RU IV, operasi Kilang Cilacap ini sudah siap untuk menyanggupi permintaan global dan nasoinal kepada kebutuhan BBM berkualitas tinggi,” pungkas Ignatius.