Jakarta, TAMBANG – PT PLN (Persero) menargetkan seluruh desa di Indonesia mampu menikmati listrik PLN pada 2024. Untuk bisa meraih target tersebut, perseroan mempergunakan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) dari pemerintah dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Target ini sesuai dengan impian pemerintah dalam terusan energi yang merata dan berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Direktur Perencanaan Korporat PLN, Evy Haryadi menerangkan sampai 2021 rasio desa berlistrik di Indonesia sudah mencapai 99,7 persen, atau tersisa 293 desa belum menikmati listrik. Namun dari angka tersebut, masih ada lebih dari 4.700 desa yang dilistriki secara mandiri dan belum menikmati listrik PLN. Desa-desa ini mayoritas berada di wilayah di wilayah terluar, terdepan dan tertinggal (3T) yang sulit dijangkau.

“Ini sesuai dengan prinsip sila ke-5 Pancasila kita. Di mana keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam hal ini kami mesti menawarkan jalan masuk listrik yang merata bagi seluruh penduduk Indonesia,” ujar Evy, Selasa (21/6).

Namun, melistriki desa ini bukan tanpa tantangan. Evy menjelaskan alasannya sasaran desa berlistrik ini secara umum dikuasai berada di kawasan 3T dengan susukan yang sulit maka secara kacamata bisnis ini tidak feasible. Evy menerangkan untuk mampu melistriki satu kepala keluarga (KK) di desa terpencil membutuhkan paling tidak Rp 25 juta sampai Rp 45 juta per KK.

“Untuk itu, di sinilah peran PMN hadir semoga seluruh masyarakat meski di desa tetap mampu mendapatkan akses listrik,” tambah Evy.

Evy menjelaskan dikala ini rasio desa berlistrik PLN baru mencapai 90,78 persen. Di mana rata rata daerah Kalimantan, Maluku dan Papua rasio desa berlistrik masih di bawah 80 persen. Total investasi untuk bisa mengebut target 100 persen desa berlistrik PLN perlu Rp 18 trilun.

Untuk itu, PLN menganjurkan alokasi PMN Rp 10 triliun pada 2023. Alokasi ini, Evy merinci akan dialokasikan Rp 1,7 triliun untuk pembangunan pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT). Sedangkan Rp 3,8 trilun akan dipakai untuk pembangunan transmisi dan distribusi dan Rp 4,5 triliun untuk pembangunan jaringan distribusi sampai ke tempat tinggal warga di desa target.

Pada tahun 2024, PT PLN akan kembali mengajukan dana PMN sebesar Rp 8 triliun untuk sisa memburu target rasio desa berlistrik 100 persen. Harapannya, dengan upaya ini rasio elektrifikasi nasional dan rasio desa berlistrik bisa meraih sasaran sebelum 2025.

“Kami optimistis tentu saja target ini bisa tercapai dengan pinjaman semua pihak. Stakeholder dan juga dukungan semua pihak. Ini perlu upaya bareng untuk mampu menciptakan akses listrik yang merata bagi seluruh masyarakat Indonesia,” tutur Evy.

Butuh Bantuan Atau Pertanyaan?

Achmad Hino siap membantu Anda dengan memberikan pelayanan dan penawaran terbaik.

WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelanggan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!
👋 Halo, Ada Yang Bisa Dibantu?