JAKARTA, TAMBANG – PT PLN (Persero) lewat anak usahanya, PT Indonesia Power dan PT PAL, perusahaan yang bergerak di bidang pengerjaan kapal akan melanjutkan kerja sama untuk merakit pembangkit listrik di atas kapal atau Barge Mounted Power Plant (BMPP)  Nusantara 2 dan BMPP Nusantara 3 dengan nilai investasi Rp 1,6 triliun.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyampaikan, pengembangan dua Mobile Power Plant (MPP) dengan kapasitas total 90 Mega Watt (MW) ini untuk daerah Kolaka dan Sambelia.

“BMPP Nusantara 2 dengan kapasitas 60 MW rencananya akan menyuplai metode kelistrikan Kolaka, Sulawesi Tenggara lewat jaringan 150 kilo Volt (kV). Sementara BMPP Nusantara 3 akan menyuplai daya sebesar 30 MW ke sistem Sambelia, Lombok Timur,” kata Darmawan dikutip dari keterangan resmi, Rabu (2/2).

Kedua MPP dengan investasi meraih Rp 1,6 triliun ini juga akan difungsikan selaku penyedia daya listrik untuk daerah timur Indonesia. Maka dari itu, kedua unit ini dibutuhkan mampu lebih lincah lagi dari sisi kecepatan bergerak, sehingga mampu menjadi andalan dikala arus utama kelistrikan dikala terjadi tragedi padam.

“Harapan kami di BMPP 2 dan 3 nantinya jauh lebih lincah. Secara pergerakan mampu lebih cepat sehingga mampu menjadi reserve margin yang mobile untuk bisa digunakan terutama jikalau ada peristiwa,” ungkapnya.

Di segi lain, Direktur Utama PT PAL, Kaharuddin Djenod PAL akan membuat BMPP Nusantara unit dua dan tiga jauh lebih baik dari segi teknologi.

“BMPP ini juga, kami telah ngobrol dengan pak Darmawan, gimana jika desainnya mampu lebih langsing. Lambung lebih langsing, sehingga terjangan gelombang di Indonesia yang cukup tinggi bisa dihadapi oleh BMPP Nusantara ini,” ungkap Kaharuddin.

Secara pemenuhan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), pembangunan BMPP unit 2 dan 3 juga akan kian tinggi. Sehingga, dua produk ini mampu sepenuhnya menjadi karya anak bangsa.

Direktur Utama Indonesia Power, Ahsin Sidqi juga menerangkan, kerja sama yang telah berjalan ini ialah tonggak awal untuk kerja sama lainnya.

“Banyak yang takjub sama ini. Ini akan kita pasarkan di Asia. Beberapa negara lain sudah kontak untuk membutuhkan ini,” ujar Ahsin.

Selain pengembangan BMPP, PLN dan PAL juga berkolaborasi untuk mampu memanfaatkan kesempatanarus bahari dan ombak yang ada di Indonesia untuk mampu menjadi pembangkit listrik energi baru terbarukan. Langkah ini sejalan dengan RUPTL “Green”.

Darmawan menjelaskan Indonesia merupakan negara kepulauan dengan luasan lautan yang memiliki kesempatanbesar. Seperti misalnya arus bahari maupun ombak yang ada mampu dimanfaatkan untuk menjadi sumber listrik.

“Di setiap selat di Indonesia itu ada arus bahari dan ombak. Ini mampu menjadi kekuatan baru untuk Indonesia,” ujar Darmawan.

PLN pun sudah berdiskusi dengan PT PAL perihal hal ini. Pemetaan peluangarus maritim dan ombak yang mampu dijadikan arus listrik dijalankan bareng sama.

“Juga kita kaitkan dengan di mana demand berada. Kita juga membicarakan bersama PT PAL soal pencanangan teknologinya mirip apa,” papar Darmawan.

Hal ini juga sebagai langkah penerjemahan dari RUPTL Hijau yang ada saat ini. Tahun depan ada program de-dieselisasi yang berada di 2.100 titik di Indonesia yang mampu digantikan energi berbasis arus laut dan ombak.

“Kita akan petakan dari RUPTL, kita ubah menjadi acara yang kita laksanakan. Saya arahkan ke dalam apa saja programnya. Kita bangun sinergi antar BUMN,” ungkapnya.

Kaharuddin menjelaskan ketika ini kapasitas dan kemampuan PT PAL untuk bisa mengembangkan maritim Indonesia sangat mumpuni. Oleh sebab itu, pengembangan potensi arus bahari dan ombak untuk menjadi energi listrik bisa dikembangkan bersama.

“Itu sungguh memungkinkan. Kemampuan design dan manufacturing cukup untuk melaksanakan itu semua,” pungkas Kaharuddin.

Butuh Bantuan Atau Pertanyaan?

Achmad Hino siap membantu Anda dengan memberikan pelayanan dan penawaran terbaik.

WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelanggan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!
👋 Halo, Ada Yang Bisa Dibantu?