JAKARTA, TAMBANG – PT PLN (Persero) terus memperkuat keandalan pasokan listrik di seluruh pelosok kawasan. Kali ini, perusahaan listrik milik negara itu mengoperasikan empat infrastruktur kelistrikan di Sulawesi Selatan.
Keempat infrastruktur kelistrikan tersebut adalah Gardu Induk (GI) sebesar 150 kilo Volt (kV) Tanete, GI 150 kV Lanna, GI 150 kV Sungguminasa (Extension) dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Sungguminasa – Lanna.
“Beroperasinya infrastruktur ini akan memperkuat tata cara kelistrikan, sehingga mampu mengembangkan peluangperekonomian melalui sektor pariwisata,” kata General Manager PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi, Defiar Anis dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (3/2).
Defiar menyampaikan, GI 150 kV Tanete memiliki kapasitas transformator sebesar 30 Mega Volt Ampere (MVA) yang bisa dialirkan untuk lebih dari 18.000 pelanggan gres.
“Dalam pembangunan GI 150kV Tanete menggunakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang mencapai persentase sebesar 66 persen, melebihi patokan yg ditetapkan oleh pemerintah lewat peraturan Kementerian Perindustrian,” ucapnya.
Pasokan listrik dari GI 150 kV Tanete juga menurutnya akan menambah pasokan listrik yang disalurkan ke Kawasan Wisata Tanjung Bira sehingga menjadi lebih andal.
Sebelumnya, daerah tersebut cuma dipasok dari GI Bulukumba. Diketahui, Kawasan Wisata Tanjung Bira mempunyai banyak potensi pengembangan alasannya memiliki beberapa pantai yang indah, pengrajin pengerjaan perahu Phinisi dan kerajinan tenun.
“Potensi pengembangan tersebut berhasil menarik sejumlah investor, hal ini terlihat dari perkembangan beban kelistrikan dan penambahan jumlah konsumen di Kawasan Wisata Tanjung Bira,” tuturnya.
Untuk tiga infrastruktur lainnya, adalah GI 150 kV Lanna yang berlokasi di Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa memiliki kapasitas trafo sebesar 30 Mega Volt Ampere (MVA), GI 150 kV Sungguminasa yang berlokasi di Jalan Bakolu, Kecamatan Palangga, Kabupaten Gowa mempunyai 2 Line Bay, dan SUTT 150 kV Sunguminasa – Lanna terhampar sepanjang 45 kilometer sirkuit (kms) dengan total sebanyak 70 tower.
Ketiga pekerjaan ini tergolong dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan penggunaan TKDN mencapai 81 persen, melampaui dari target yang ditetapkan oleh pemerintah.
Pembangunan ini merupakan bentuk pertolongan PLN terhadap sektor pariwisata di Kawasan Malino dengan mengembangkan keandalan listrik di kawasan tersebut.
“Kawasan wisata Malino ialah destinasi rekreasi yang paling banyak dikunjungi oleh warga Sulawesi Selatan utamanya warga Kota Makassar,” paparnya.
Defiar menyertakan, selain tempat wisata terdapat juga industri pemecah batu di sekitar jalan poros Malino yang mempergunakan listrik untuk kelangsungan usahanya. Diharapkan nantinya industri pariwisata dan industri pemecah kerikil di kawasan Malino mampu terus meningkat sehingga dapat memajukan perekonomian masyarakat sekitar.
Gardu Induk Lanna nantinya akan memasok listrik terhadap sebagian konsumen yang sebelumnya disuplai oleh Gardu Induk Borongloe. “Hal ini merupakan upaya PLN dalam menawarkan pasokan listrik yang mahir utamanya bagi 29.167 konsumen atau setara dengan 35.064.450 Volt Ampere yang berisikan konsumen kalangan rumah tangga dan kelompok bisnis,” jelas Defiar.