JAKARTA, TAMBANG– Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendukung upaya PT PLN (Persero) dalam membangun ekosistem kendaraan listrik, dengan mengoperasikan dua unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Kantor Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (Ditjen Gatrik), Jakarta.

Peresmian pengoperasian SPKLU dikerjakan oleh Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan, Ida Nuryatin Finahari, Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, Bob Saril, dan General Manager PLN UID Jakarta, Doddy B Pangaribuan. Acara ini dihadiri juga Komunitas Mobil Elektrik Indonesia (KOLEKSI).

“Melalui potensi ini, kami mengapresiasi tugas dan donasi PT PLN (Persero) atas segala upaya dan komitmennya dalam mendukung terbentuknya ekosistem KBLBB, salah satunya tunjangan bagi program penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) untuk keperluan operasional dinas Pemerintah melalui penyediaan infrastruktur SPKLU di kantor pemerintah,” kata Ida, dikutip dari keterangan resmi, Rabu (5/1).

PLN, lanjut Ida, perlu terus berkolaborasi dan berinovasi dengan banyak sekali stakeholder semoga terjadi akselerasi implementasi KBLBB.

Dua SPKLU yang diresmikan adalah SPKLU warna biru Delta 25kW DC dan 22kW AC, serta SPKLU warna hitam Phihong 30kW DC. Keduanya tergolong dalam medium charging dengan asumsi waktu pengisian 4 jam, yang cocok dipasang di perkantoran dengan waktu parkir yang cukup lama.

Pada kesempatan yang sama, Bob Saril mengatakan, transisi energi merupakan keharusan yang diharapkan untuk mempertahankan ketersediaan energi di masa mendatang dan memperbaiki neraca jual beli dengan mengurangi biaya impor energi.

“Indonesia dalam konferensi G20 dan COP26 mencanangkan Net Zero Emission di tahun 2060 sehingga diperlukan percepatan acara transisi ke penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan utamanya transportasi melalui akselerasi penggunan kendaraan listrik,” kata Bob.

Ia menyampaikan, kendaraan listrik lebih hemat dan lebih berwawasan lingkungan dibandingkan kendaraan yang memakai internal combustion engine. Bob membuktikan untuk jarak 10 km, kendaraan listrik cuma memerlukan Rp1.100. Ini lebih murah dibanding pengeluaran mobil berbahan bakar minyak sebesar Rp9.000 untuk jarak yang sama.

Selain itu, PLN juga memberikan kemudahan-fasilitas bagi pemilik kendaraan listrik.

“PLN menunjukkan dispensasi pasang baru dan tambah daya di rumah bagi pelanggan PLN yang memiliki kendaraan listrik. Untuk tambah daya, bayarnya hanya Rp150.000, yang lazimnya sampai 4,8 juta. Dan kita juga melakukan pemasangan home charging. Waktu pemasangan itu, tambah dayanya gratis. Selain itu, dalam pemakaian sehari-hari diskon 30% untuk pemakaian jam 10 malam sampai jam 5 pagi,” ujar Bob.

Bob menyertakan, sebagai badan usaha yang diberi mandat menjadi pelopor dan pendorong ekosistem KBLBB lewat Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 perihal Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan, dan berdasarkan peraturan turunannya yakni Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2020, PLN terus berusaha untuk menyanggupi sasaran SPKLU.

“Sebanyak 114 SPKLU di seluruh Indonesia sudah dipasang dan digunakan,” katanya.

Untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik, PLN juga telah menyediakan fitur SPKLU yang terdapat pada aplikasi PLN Mobile. Fasilitas ini akan mempermudah pengguna kendaraan listrik dalam mengisi energi menggunakan SPKLU. 

Butuh Bantuan Atau Pertanyaan?

Achmad Hino siap membantu Anda dengan memberikan pelayanan dan penawaran terbaik.

WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelanggan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!
👋 Halo, Ada Yang Bisa Dibantu?