Bengkulu, TAMBANG – PT Intraco Penta, Tbk (INTA) sukses melakukan penyalahan turbin Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) pertama kali atau first firing di salah satu unit di Bengkulu. Rencananya, PLTU akan mulai berjalan penuh pada kuartal I‐2020.
Direktur Utama INTA Petrus Halim mengungkapkan, tahapan pembangunan PLTU di Bengkulu ini berjalan dengan tanpa gangguan. Ia berharap PLTU pertama di Bengkulu ini mampu final permulaan tahun depan sehingga akan memberikan dampak faktual terhadap ekonomi setempat.
“Selain sebagai bab dari program pemerintah dalam pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt yang sejalan dengan visi INTA dalam mengembangkan ekonomi masyarakat lokal di Indonesia,” ungkap Petrus dalam keterangan resmi, Senin (18/11).
Petrus juga berharap sehabis tahapan first firing, tahapan berikutnya untuk unit kedua dapat berjalan tanpa kendala tahun depan.
“Ditunjang oleh pengalaman INTA grup selama lebih dari 45 tahun serta santunan banyak sekali unsur Pemerintah, penduduk , dan instansi‐instansi terkait kami percaya PLTU ini dapat menawarkan keandalan listrik bagi masyarakat dan industri di Bengkulu,” lanjut Petrus.
Sesuai persetujuanjual‐beli tenaga listrik (Power Purchase Agreement) antara TLB dengan PLN yang ditandatangi pada 2015, PLTU ini akan menyuplai listrik kepada PLN selama 25 tahun sejak planning selsai tahun depan.
Komisaris Utama PT TLB, Willianto Febriansa mengungkapkan, pembangunan PLTU Bengkulu ini merupakan salah satu proyek penting dalam metode tenaga listrik Sumatera. Total investasi untuk proyek ini diperkirakan sekitar USD 360 juta. Pendanaan proyek ini disokong dari perbankan serta modal TLB sendiri.
“Pembangunan PLTU ini dalam upaya menyanggupi perkembangan permintaan tenaga listrik dan memiliki peluang mengundang banyak investor untuk masuk ke Provinsi Bengkulu,” ungkap Willianto.
Sebagai gosip, penyalahaan turbin PLTU pertama kali (first firing) di PLTU Bengkulu ini dijalankan lewat entitas anak PT Tenaga Listrik Bengkulu (TLB) yang ialah joint venture antara PT Inta Daya Perkasa (yang dimiliki sepenuhnya oleh INTA) dengan Bengkulu Power Hongkong Ltd, anak perusahaan Power China Resources Ltd, TLB.
PLTU tersebut sudah final pembangunannya. Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar batubara dengan kapasitas 2×100 MW tersebut sudah mulai dibangun sejak tahun 2016. Rencananya PLTU akan mulai berjalan sarat pada kuartal I‐2020.
PLTU di Bengkulu ialah portofolio kedua pembangkit listrik milik grup INTA sehabis PT TJK Power di Batam. PLTU tersebut merupakan satu‐satunya PLTU di Batam yang menyuplai energi listrik ke PLN Batam.