Jakarta,TAMBANG, Presiden Joko Widodo menyebut bahwa Indonesia mempunyai 4.400 sungai besar maupun sedang yang mampu dipakai selaku sumber energy hydro power. Ini terkait upaya Pemerintah mendorong energi baru terbarukan (EBT). Sungai-sungai tersebut nantinya bisa dijadikan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang ramah lingkungan sebagaimana sudah ditargetkan pemerintah dalam menuju transisi energi sebesar 25 persen mulai tahun 2025.

Hal tersebut disampaikannya  dikala membuka acara Indonesia Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) ConEx ke-10 tahun 2021 di Istana Negara, Jakarta, Senin, (22/11).

“Kita coba dua dahulu, saya sampaikan ke Pak Menko, coba dua, Sungai Kayan, Sungai Mamberamo. Sungai Kayan telah dijumlah kira-kira bisa 13.000 megawatt. Mamberamo mampu kira-kira 24.000 megawatt,” jelas Presiden Joko Widodo.

Namun, kesempatantersebut berdasarkan Jokowi harus disertai juga dengan skenario yang bagus untuk masuk ke transisi energi. Menurutnya, perlu dipersiapkan peta jalan yang terang mirip pendanaan maupun investasi.

“Pertanyaannya, skenarionya seperti apa kini kita? Itu yang saya tugaskan terhadap Pak Menko Maritim dan Investasi dan juga pada Pak Menteri ESDM, plus Menteri BUMN. Yang konkret-kasatmata saja, namun kalkulasinya yang riil, ada itung-itungan angkanya yang riil,” lanjutnya.

Presiden pun meminta biar pemerintah diberi masukan sehingga skenario transisi energi mampu berjalan. Presiden Jokowi juga mengingatkan supaya perkiraan dijalankan secara rincian.

“Sehingga tidak cuma, oh ini di Sungai Kayan bisa dibentuk hydro power, panas bumi di gunung ini bisa. Iya mampu, saya tahu mampu seluruhnya. Tapi siapa yang menanggung angka yang tadi saya sampaikan,” tambahnya.

Selain itu, Presiden menyampaikan bahwa transisi energi akan dibawa ke dalam pembahasan G20 tahun depan di Bali. Presiden Jokowi berharap dalam G20 nanti, pembahasan tentang skenario transisi energi  mampu dibahas secara lebih jelas.

“Sekali lagi aku minta masukan dan kalkulasi yang rincian, angka-angka kenaikannya berapa, gap yang harus dibayar berapa untuk Indonesia saja, jika ketemu lalu syukur mampu dirumuskan, Pak ini dari jurus ini mampu tertuntaskan. Dari sisi ini bisa tertuntaskan, itu yang kita harapkan bila ketemu aku bisa sampaikan nanti di G20 di Bali tahun depan,” tandasnya.

Sedikit berita, dalam acara tersebut turut hadir Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif, dan Ketua Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia, Surya Darma. 

Butuh Bantuan Atau Pertanyaan?

Achmad Hino siap membantu Anda dengan memberikan pelayanan dan penawaran terbaik.

WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelanggan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!
👋 Halo, Ada Yang Bisa Dibantu?