Jakarta,TAMBANG, PT Agincourt Resources (PTAR), pengurus Tambang Emas Martabe melepas Harimau Sumatera “Sri Nabilla” ke Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). PTAR mendukung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) lewat Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara.

Adapun, sumbangan yang diberikan berupa akomodasi pengangkutan atau alat transportasi berbentukhelikopter dan pilot dari Bandara Patiambang di Gayo Lues, Aceh untuk menempatkan “Sri Nabilla” di Hutan Kappi, TNGL. Kappi ialah Zona Inti yang berada di Kawasan TNGL di Gayo Lues, Aceh.

Sebelum dimuat menggunakan helikopter, “Sri Nabilla” lebih dahulu harus melalui jalur darat dari Sanctuary Harimau Barumun Nagari, Aek Godang, Barumun di Tapanuli Selatan menuju Blangkejeren, Gayo Lues.

Pelepasliaran “Sri Nabilla” dilaksanakan pada 3 November 2020 yang juga dihadiri Kepala BBKSDA Sumut Hotmauli Sianturi, Bupati Gayo Lues Muhammad Amru, Manajer Hubungan Pemerintahan PTAR Irwanto Situmorang, Superintendent Hubungan Eksternal Departemen Eksplorasi PTAR Gunawanta Bangun, perwakilan dari Yayasan Parsamuhuan Bodhicitta Mandala Medan, perwakilan beberapa LSM terkait, serta tim dokter hewan yang menangani dan mengawasi kesehatan “Sri Nabilla” yang dipimpin oleh drh. Anhar Lubis.

“Dukungan yang diberikan PTAR ialah bukti kesepakatan perusahaan kepada pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Perusahaan tak cuma senantiasa menjaga pencapaian kepatuhan pengelolaan lingkungan sesuai perundang-permintaan namun juga secara aktif mendukung pemerintah sentra dan daerah, khususnya di kawasan operasional tambang untuk mengurus lingkungan secara berkelanjutan, salah satunya perlindungan derma atas flora dan fauna,” ujar Sanny Tjan, Direktur Hubungan Eksternal PTAR.

Sebelumnya, “Sri Nabilla” masuk ke sangkar jebak di Desa Tapus Sipagimbal, Kecamatan Aek Bilah, Tapanuli Selatan pada 24 Agustus 2020. Berdasarkan catatan BBKSDA Sumatera Utara, “Sri Nabilla” telah berkonflik dengan penduduk sekitar desa sejak Mei 2020. 

Lebih lanjut, Sanny menjelaskan, PTAR bekerja sama dengan SCORPION Foundation Indonesia untuk terus mendukung upaya-upaya perlindungan dan konservasi di Tapanuli Selatan. 

“Selain dukungan untuk “Sri Nabilla” pada September 2020, bareng SCORPION dan BBKSDA Sumut, juga mendukung evakuasi unggas yang dilindungi yakni burung nuri merah (Red Lory/ Eos Bornea), burung berparuh besar (Rhinoceros) dan rajawali (Niseaetus Cirrhatus),” tambah Sanny.

Adapun, ketika ini rajawali tersebut tengah dalam pengawasan dan perawatan lebih lanjut di Pusat Transit Satwa Liar di Sipirok, dan akan kembali dilepasliarkan di Hutan Batangtoru saat lebih siap.  

Manajer Senior Komunikasi Korporat PT Agincourt Resources, Katarina Siburian Hardono menambahkan bahwa tak cuma upaya dan tunjangan terhadap pengelolaan lingkungan eksternal, perusahaan juga berkomitmen untuk menerapkan praktik pengelolaan lingkungan berkelanjutan di lingkungan internal operasional Tambang Emas Martabe, salah satunya lewat program rehabilitasi.

Pada 2019, PTAR sudah mengajukan revisi dokumen penutupan tambang dengan nilai jaminan US$28,3 juta sehingga seluruh area operasional tambang telah mempunyai rencana penutupan tambang.

“Sepanjang tahun lalu pula, total 35,5 hektare area sudah distabilkan dengan flora penutup. Sebanyak 2.886 bibit telah ditanam selama 2019 dan perusahaan sudah merencanakan 5.828 bibit dari 45 spesies tanaman di akomodasi pembibitan (nursery),” tutup Katarina.

Butuh Bantuan Atau Pertanyaan?

Achmad Hino siap membantu Anda dengan memberikan pelayanan dan penawaran terbaik.

WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelanggan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!
👋 Halo, Ada Yang Bisa Dibantu?