JAKARTA, TAMBANG – PT Bukit Asam Tbk berencana membuatkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di tiga lokasi pascatambang perseroan yakni di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, Ombilin, Sumatera Barat dan Bantuas, Kalimantan Timur.
“PLTS di Tanjung Enim dengan kapasitas hingga dengan 200 MW dan total area 224 hektar, PLTS di Ombilin dengan kapasitas sampai dengan 200 MW dan total area 201 hektar, dan PLTS di Bantuas Kalimantan Timur,” ujar Sekretaris Perusahaan PTBA, Apollonius Andwie dikutip dari informasi tertulis, Selasa (8/3).
Dia menyampaikan bahwa dalam mengembangkan potensi PLTS, perusahaan juga bersinergi dengan perseroan lain seperti dalam proyek PLTS di jalan Tol Bali Mandara. Penjajakan pembangkit listrik ramah lingkungan ini dilaksanakan bareng PT Jasa Marga Tbk melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pada 2 Februari kemudian.
PLTS di jalan Tol Bali Mandara memiliki kapasitas daya sebesar 400 Kliowatt peak (Kwp) yang mau dibangun lewat anak perjuangan PTBA, PT Bukit Energi Investama. Pada 5 Maret lalu, perseroan dan Jasa Marga telah melaksanakan groundbreaking proyek PLTS tersebut.
“Ini menjadi wujud positif kesepakatan perusahaan untuk meminimalkan emisi karbon global sekaligus perlindungan terhadap presidensi G20 indonesia yang mau dilakukan di bali pada november 2022 mendatang,” ungkapnya.
Jauh sebelum itu, PTBA telah berhasil mengoperasikan PLTS di Bandara Soekarno-Hatta dengan menggandeng PT Angkasa Pura II. PLTS ini berisikan 720 solar panel system dengan photovoltaics berkapasitas maksimal 241 Kwp dan terpasang di Gedung Airport Operation Control Center (AOCC). PLTS beroperasi penuh pada 1 Oktober 2020.
“Ekspansi bisnis perusahaan ke sektor energi gres dan terbarukan juga terus bergulir. Salah satu wujud pengembangannya adalah PLTS di bandara soekarno-hatta melakukan pekerjaan sama dengan PT Angkasa Pura II persero,” imbuhnya.