Jakarta,TAMBANG,- Perusahaan tambang papan atas Rio Tinto berencana akan mengembangkan pembangkit listrik tenaga angin dan pembangkit listrik tenaga surya skala besar di Queensland Tengah dan Selatan. Nantinya pembangkit ini akan menyuplai listrik pada aset aluminiumnya menolong memenuhi ambisi pergantian iklimnya. Lebih lanjut Perusahaan mendorong pengembangan dan industri terbarukan di daerah tersebut.

Pendekatan tersebut, lewat Proposal (RFP) pasar formal, dimaksudkan untuk mendukung pengembangan beberapa proyek tenaga angin dan surya baru yang dapat secara paralel. Perusahaan akan memasok listrik ke aset Gladstone Rio Tinto melalui jaringan Queensland pada tahun 2030.

“Sebagai pengguna energi terbesar di Queensland, kami mempunyai tugas penting dalam mendorong pengembangan sumber energi terbarukan yang kompetitif untuk aset Gladstone kami dan mendukung sasaran energi terbarukan Negara Bagian. Ini masih dalam proses permulaan, tetapi ini ialah langkah penting untuk memenuhi sasaran pergantian iklim Grup kami untuk menghemat separuh emisi kami pada tamat dekade ini dan akad kami untuk nol emisi bersih pada tahun 2050.”ungkap Kepala Eksekutif Aluminium Rio Tinto Ivan Vella.

Dijelaskan pula bahwa Rio Tinto sedang mencari usulan yang mampu memenuhi kebutuhan energi secara kompetitif dari tiga aset produksinya di kawasan Gladstone ialah pabrik peleburan Boyne, penyulingan alumina Yarwun, dan penyulingan Alumina Queensland.

Aset ini membutuhkan 1140MW daya yang hebat untuk beroperasi, yang setara dengan setidaknya 4000MW tenaga angin atau surya berkualitas dengan pengencangan.

Proposal ini mengikuti penguatan janji iklim Rio Tinto pada Oktober 2021, tergolong sasaran untuk mengurangi separuh emisi Cakupan 1 & 2 pada tahun 2030 dari baseline 2018 dan mengejar pilihan daya terbarukan untuk pabrik peleburan aluminium Australia.

Ini juga mengikuti penandatanganan Pernyataan Kerjasama dengan Pemerintah Queensland untuk melakukan pekerjaan menuju pembangunan lebih banyak energi terbarukan di Queensland Tengah.