Jakarta,TAMBANG,- Kejadian di Eropa Timur yang ditandai dengan invasi Rusia ke Ukraina telah berimbas pada peningkatan harga-harga komoditi. Harga minyak dunia sudah tembus di harga USD 118 per barel, merupakan harga tertinggi sejak 2008. Diperkirakan harga minyak global ini masih akan terus menguat di tengah eskalasi perang yang masih tinggi.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan kenaikan harga komoditas saat ini tidak terlepas dari tugas para spekulan. Menurutnya keadaan perang dan sanksi yang diberikan pada Rusia oleh spekulah dijadikan senjata menyerang negara-negara yang memperlihatkan hukuman ekonomi terhadap Rusia dan Belarusia. Para spekulan menyebutkan bahwa yang menciptakan harga komoditas mengalami kenaikan bukan sebab Rusia menginvasi Ukraina namun alasannya adalah sanksi yang berlebihan oleh AS, Uni Eropa dan Inggris kepada Rusia dan Belarusia.

“Paska sanksi ekonomi diterapkan para spekulan di aneka macam negara melakukan agresi beli yang tak terbatas, membuat lonjakan harga komoditas yang tak wajar dan ini bahwasanya menjadi serangan telak bagi negara-negara yang menunjukkan hukuman ekonomi kepada Rusia dan Belarusia,”ungkap Ibrahim.

Menurutnya, tanpa adanya campur pihak ketiga harga komoditas tidak mungkin mengalami lonjakan yang signifikan. Apalagi muncul rumors bahwa sekutu Rusia adalah China yang kemungkinan akan mengikuti jejak Rusia dengan melakukan invasi ke Taiwan.  Selain itu Korea Utara juga sudah berancang-ancang untuk menginvasi Kore Selatan. Ini semua efek AS, NATO dan Inggris yang terlalu gegabah dalam memperlihatkan hukuman ekonomi.

Disamping itu dengan lonjakan harga yang terus naik, Bank Sentral Amerika ( The Fed) dalam konferensi di tanggal 5 Maret 2022 menyebutkan kemungkinan akan menahan suku bunga hingga perang betul-betul selsai.

Dampak dari sanksi tersebut menciptakan harga-harga komoditas mirip minyak mentah, emas, gas alam, kerikil bara, nikel dan lainnya mengalami kenaikan yang tidak wajar. Harga emas dalam hitungan bulan Maret 2022 mampu menyentuh U$ 2,150 per Troy Ounce/ Logam Mulia Rp. 1.150.000 per gram. Minyak mentah WTI diperkirakan bisa menjamah U$200 per barel, Batu bara U$600 per ton, Gas Alam  U$5,500, lalu minyak CPO RM 7,500 per ton, Indeks dollar bisa tembus U$ 105, BITCOIN bisa tembus U$ 45,000 per koin.

Kenaikan harga ini di satu segi akan menguntungkan para produsen namun di segi lain akan memberi tekanan pada negara yang selama ini masih mengandalkan beberapa komoditi selaku sumber energi.

Butuh Bantuan Atau Pertanyaan?

Achmad Hino siap membantu Anda dengan memberikan pelayanan dan penawaran terbaik.

WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelanggan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!
👋 Halo, Ada Yang Bisa Dibantu?