JAKARTA, TAMBANG – PT Vale Indonesia Tbk) dan entitas anaknya hari ini mengumumkan pencapaian kinerja keuangan yang sudah diaudit untuk periode 2021. Dijelaskan bahwa perseroan yang mempunyai instruksi INCO ini sukses mencatatkan keuntungan higienis sampai naik dua kali lipat atau menjadi USD508,3 juta.

“Sepanjang tahun ini kami mencatat laba higienis dua kali lipat dan membukukan saldo kas tamat tahun menjadi USD508,3 juta, meningkat nyaris USD120 juta dari saldo tahun sebelumnya. Penguatan saldo kas ini akan memperlihatkan santunan yang kuat untuk pelaksanaan proyek perkembangan kami,” kata CEO dan Presiden Direktur Perseroan, Febriany Eddy dalam informasi tertulis, Kamis (24/2).

Febriany menambahkan bahwa salah satu faktor keberhasilan ini karena ditopang harga nikel yang sedang cantik. “Harga nikel yang lebih tinggi diiringi dengan disiplin ongkos yang kuat menawarkan imbas konkret pada kinerja keuangan kami,” imbuhnya.

Catatan faktual juga terjadi pada aspek EBITDA (Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) atau pemasukan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi. Di mana selama tahun 2021 perseroan membukukan EBITDA sebesar USD391,9 juta, meningkat 44 persen dari EBITDA tahun sebelumnya.

Dalam hal pemasaran, Grup mencatat sebesar USD953,2 juta pada tahun 2021 atau naik 25 persen bianding pemasaran tahun 2020 yang tercatat sebesar USD764,7 juta. Harga realisasi rata-rata pengiriman nikel dalam matte yakni USD14.309 per ton, berkembangdari level tahun 2020 sebesar USD10.498 per ton.

Pada tahun 2021, konsumsi HSFO (High Sulfur Fuel Oil), diesel dan batubara mengalami penurunan sejalan dengan volume buatan yang lebih rendah sebab perusahaan menurunkan pengaturan daya untuk tanur listrik empat yang telah memasuki usia.

“Pada bulan Desember kami memulai shutdown pembangunan kembali tanur listrik empat dan pembangunan kembali tersebut akan berjalan selama sekitar lima bulan. Harga rata-rata HSFO, diesel dan batubara juga berkembangmasing-masing sebesar 42%, 28% dan 62%,” paparnya.

Kas dan setara kas Grup pada 31 Desember 2021 dan 31 Desember 2020 masing-masing sebesar USD508,3 juta dan USD388,7 juta sebab Grup mendapatkan pemasukan yang lebih tinggi pada tahun 2021. PT Vale akan senantiasa berhati-hati mengatur pengeluaran untuk mempertahankan ketersediaan kas.

Menurutnya, PT Vale mengeluarkan sekitar USD180,7 juta untuk belanja modal pada tahun 2021, mengalami kenaikan dari yang dikeluarkan pada tahun 2020 sebesar USD152,1 juta terutama disebabkan oleh pengeluaran yang lebih tinggi untuk kelangsungan dan modal pertumbuhan pada tahun 2021.

Pada Desember 2021, untuk kedua kalinya PT Vale mendapatkan predikat PROPER Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Ini menandai untuk kedua kalinya penilaian prestisius tersebut diberikan terhadap perusahaan tambang dan pembuatan nikel terintegrasi di Indonesia.

“Kami bersyukur dan akan terus meningkatkan praktik-praktik penambangan yang baik dalam operasi kami untuk kala depan yang lebih baik,” ucapnya.

Perseroan, kata Febriany akan tetap konsentrasi pada aneka macam inisiatif produktifitas dan pengurangan biaya untuk mempertahankan daya saing Perseroan dalam jangka panjang. Hal ini dijalankan tanpa mengkompromikan nilai khususnya, yaitu mengutamakan keamanan jiwa, menghargai kelestarian bumi dan komunitas kita.

Di segi lain, perseroan juga sukses menekan angka ajal secara berturut-turut selama enam tahun terakhir tergolong dikala terjadi pandemi Covid 19. “Kami meraih enam tahun kalender bebas maut berturut-turut dan berhasil mengurangi efek COVID-19,” ujarnya.

Butuh Bantuan Atau Pertanyaan?

Achmad Hino siap membantu Anda dengan memberikan pelayanan dan penawaran terbaik.

WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelanggan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!
👋 Halo, Ada Yang Bisa Dibantu?