Jakarta, TAMBANG – Pendapatan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) sampai kuartal tiga 2021 mencapai USD 8,2 juta, naik 97 persen dari pendapatan sebelumnya yang cuma USD 4,1 juta. Catatan aktual ini sebagian besar berasal dari penjualan produk emas perusahaan kepada para pelanggan PT Antam.

“Sekitar 68 persen dari pemasukan BRMS berasal dari pejualan produk emas terhadap para pembeli (PT Antam) dan PT Bhumi Satu Inti, Kata Direktur utama BRMS, Suseno Kramadibrata dikutip dalam informasi resmi, Jumat (10/12).

Sedangkan sebesar 32 persen pendapatannya berasal dari jasa penasehat penambangan terhadap Bellridge Holdings Limited, perusahaan jasa kontruksi yang berbasis di Negeri Kangguru, Australia. Sepanjang abad Januari-September ini, pemasukan BRMS juga ditopang dari pemasukan lain-lain dengan total USD 30 juta.

“Pendapatan lain-lain tersebut  terdiri dari pembatalan utang, penilaian persediaan dan pelunasan cicilan pelunasan piutang. Dua transaksi pertama dibukukan pada kala semester satu, sedangkan transaksi ketiga dibukukan dalam sembilan bulan pertama tahun 2021,” paparnya.

Penghapusan utang, kata Suseno, ialah pendapatan yang dicatat sebab adanya penghematan biaya oleh perusahaan yang terjadi alasannya dihapuskannya utang kepada salah satu kontraktor terkait dengan pekerjaan pembangunan pabrik pembuatan bijih emas di Poboyo, Palu, Sulawesi Tengah.

Adapun pendapatan dari penilaian persediaan ialah pemasukan yang berasal dari tambahan persediaan bijih (ore stock pile) yang ditinggalkan para penambang liar sebelumnya. Sedangkan pemasukan yang berasal dari penerimaan cicilan pelunasan piutang mengacu pada sertifikat pengesahan utang yang tertanggal 23 Februari 2021.

“Akta tersebut menyatakan bahwa anak usaha BRMS mendapatkan cicilan pelunasan secara terpola dari pihak tertagih hingga lunas selambat-lambatnya tanggal 31 Desember 2021. Hingga 30 September 2021, pelunasan piutang tersebut sudah dicicil sampai meraih USD 5 juta,” kata Suseno.

Di kuartal tiga ini, BRMS juga berhasil memajukan segi bikinan emas murni Dore Bullion sebesar 221 kilogram (Kg), padahal di era sama tahun 2020 pihaknya cuma mampu memproduksi sebesar 90 Kg. Kenaikan buatan juga terjadi pada Gold Output dengan raihan 98 Kg, sementara masa sama di tahun kemudian pihaknya hanya mampu memproduksi sebanyak 34 Kg.

Suseno menyampaikan bahwa ke depan pihaknya akan menyelesaikan pabrik pembuatan bijih emas kedua yang terletak di Palu. Pabrik ini memiliki kapasitas mengolah hingga dengan 4.000 ton bijih per hari untuk meningkatkan nilai produksi.

“Konstruksi pabrik pembuatan bijih emas kedua kami di Palu masih sesuai schedule untuk mampu tertuntaskan di kuartal 2 tahun 2022. Pabrik baru ini akan memiliki kapasitas untuk mengolah hingga 4000 ton bijih per harinya,” katanya.

“Hal ini akan memajukan volume buatan emas kami secara signifikan pada semester kedua di tahun depan. Saat ini, kami masih memproduksi emas dari pabrik pembuatan pertama dengan kapasitas pengolahan sekitar 500 ton bijih per hari semenjak tahun kemudian,” pungkasnya. 

Butuh Bantuan Atau Pertanyaan?

Achmad Hino siap membantu Anda dengan memberikan pelayanan dan penawaran terbaik.

WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelanggan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!
👋 Halo, Ada Yang Bisa Dibantu?