Jakarta, TAMBANG – PT Timah Tbk sukses mencetak laba bersih sampai kuartal tiga sebesar Rp 612 miliar. Jumlah ini berkembangdrastis 340 persen dibanding masa yang sama tahun 2020, di mana mengalami kerugian sebesar Rp 255 miliar.

“Perseroan bisa merealisasikan kenaikan kinerja keuangan yang signifikan sampai dengan Kuartal III tahun 2021 dengan mencatatkan keuntungan bersih sebesar Rp 612 miliar atau melesat 340 persen,” kata Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Tins, Wibisono, Kamis (11/11).

Menurutnya, selama sembilan bulan pertama tahun ini Perseroan berhasil membukukan profitabilitas yang signifikan dengan capaian EBITDA sebesar Rp 1.813 miliar atau naik 108 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan sembilan bulan pertama di tahun 2020 yang hanya meraih Rp 870 miliar.

Merujuk pembukuan keuangan perusahaan, pada sembilan bulan pertama ini juga perseroan sukses mencatat gross profit margin sebesar 20,6 persen ,sementara tahun kemudian kala sama sebesar 6,0 persen. Net profit margin sebesar 6,3 persen sedangkan tahun kemudian minus 2,1 persen.

Dari sisi produksi, bijih timah yang sukses ditambang meraih 17.929 ton atau turun 48 persen dari abad sembilan bulan pertama tahun 2020 yang sebesar 34.614 ton. Sebesar 44 persen bijih timah yang dibuat berasal dari penambangan darat, dan 56 persen berasal dari penambangan bahari.

Berbanding lurus dengan buatan bijih timah, buatan logam timah meraih 19.120 metrik ton atau turun 49 persen, sementara masa sama di tahun kemudian meraih 37.588 metrik ton.

“Penurunan buatan bijih timah ini masih terkait dengan adanya pandemi covid-19 dan dinamika penambangan bijih timah di darat,” kata Wibisono.

Terpisah, Sekretaris Perusahaan, Abdullah Umar menjelaskan bahwa saat pandemi, aktivitas karyawan terganggu alasannya adalah mobilitas penambangan menjadi terbatas. Selain itu, lanjutnya, turunnya buatan juga disebabkan ada dinamika dengan penambang rakyat di area penambangan timah darat.

“Di maritim lebih elok produksinya. Porsi tambang di darat terkikis dan volumenya terganggu. Masalah pandemi dan dinamika di area penambangan darat,” katanya.

Abdullah lalu menerangkan, ketika ini total sumber daya yang tersedia mencapai satu juta ton timah dengan cadangan sebesar 300 ribu ton. Sementara penambahan sumber daya yang berhasil dieksplorasi sampai kuartal III mencapai 28 ribu ton.

“Tambahan sumber daya 28 ribu ton hingga kuartal III, jauh lebih tinggi dari yang kita eksploitasi. Kita senantiasa upayakan mendapat sumber daya baru melebihi dari volume yang kita tambang tiap tahunnya” terang Abdullah.

Butuh Bantuan Atau Pertanyaan?

Achmad Hino siap membantu Anda dengan memberikan pelayanan dan penawaran terbaik.

WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelanggan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!
👋 Halo, Ada Yang Bisa Dibantu?