Jakarta, TAMBANG – Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) kembali menggelar Pameran Hari Listrik Nasional sekaligus dibarengi dengan kegiatan seminar, bertempat di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan membuka rangkaian perayaan Hari Listrik Nasional (HLN) ke-74, Rabu (9/10).
Peringatan HLN ke-74 ini juga didukung oleh Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM dan PT PLN (Persero) dengan mengangkat tema ‘Keberlanjutan Sektor Ketenagalistrikan dalam Menghadapai Era Industri 4.0’, sejalan dengan acara pemerintah merencanakan sektor ketenagalistrikan untuk mendukung Industri 4.0.
Ignasius Jonan menyebut kapasitas listrik terpasang Indonesia masih termasuk kecil, hingga 2024 kapasitas listrik terpasang diperkirakan gres meraih 100 gigawatt (GW). Sementara hingga tamat tahun ini, Jonan memperkirakan kapasitas listrik terpasang gres meraih 70 GW.
“Tahun 2024 nanti direncanakan akan bertambah menjadi total 90 GW. Jadi, ini meneruskan 35 GW yang belum tamat. Banyak yang sudah konstruski. Kalau demand tinggi mampu sampai 100 GW. Makara, ini engga terlalu besar,” ujar Jonan.
Jonan menambahkan, kapasitas listrik terpasang Indonesia itu jauh daripada China yang mampu 15 kali dari kapasitas listrik Indonesia.
Kendati demikian, Jonan menganggap upaya yang dilaksanakan Indonesia untuk mengembangkan kapasitas listrik terpasang sudah maksimal. Bahkan, Indonesia berhasil menambah kapasitas listrik 40 persen dalam waktu lima tahun.
Ketua Umum MKI Iwan Supangkat mengatakan, pada pekan raya HLN tahun ini sekitar 40% area ekspo dialokasikan untuk menyosialisasi, mempromosikan, dan mendorong listrik 4.0 oleh banyak sekali stakeholders terkait secara hanya-hanya.
Kesempatan ini dapat dimanfaatkan oleh lebih 20 perguruan tinggi tinggi, forum riset, asosiasi, dan institusi atau pihak lainnya untuk menyampaikan pesan dan mengumumkan acara terkait ketenagalistrikan.
Iwan menjelaskan, penyelenggaraan HLN tahun ini berlainan dari tahun-tahun sebelumnya. HLN bekerjasama dengan empat perkumpulan yang pakar pada bidang kelistrikan. Asosiasi tersebut ialah Prakarsa Jaringan Cerdas Indonesia (PJCI), Council on Large Electric Systems (CIGRE), Himpunan Ahli Pembangkitan Tenaga Listrik Indonesia (Hakit), dan Masyarakat Konservasi dan Efisiensi Energi Indonesia (Maskeei).
“Kami sudah menyelesaikan masukan terhadap pemerintah dan mengindikasikan dua informasi utama ialah kesehatan sektor ketenagalistrikan dan pengembangan kawasan industri ke energi terbarukan,” ungkap Iwan.
MKI dalam rangka HLN ke-74 melakukan aktivitas Pengabdian Masyarakat MKI berupa memperlihatkan santunan dana untuk penyambungan listrik sekitar 150 rumah di Provinsi NTT, Papua dan Papua Barat.
Diharapkan pada rangkaian acara pameran dan pelatihan yang berlangsung selama tiga hari ini, MKI mengajak corporate, institusi dan penduduk biasa untuk turut berpartisipasi menyelesaikan program 100% elektrifikasi lewat penggalangan dana sambungan listrik rumah untuk tempat 3T (Terjauh, Terdepan, Tertinggal) dengan besaran ongkos Rp. 747.000/ rumah.
Noesita Indriani, Ketua Panitia HLN ke-74 menyertakan ihwal kegiatan penunjang berupa seminar, yang diyakini akan banyak memberi balasan dan masukan untuk pemerintah yang sedang menyiapkan Listrik 4.0 di antaranya, Pengembangan Distributed Generation, Micro-grid & Distributed Storage, smart grid and battery/energy storage system dan sejumlah regulasi. Revisi Grid Code, regulasi terkait baterai/ESS dan regulasi terkait bisnis SPLU (Sarana Pengisian Listrik Umum) dan SPKLU (Sarana Pengisian Kendaraan Listrik Umum) untuk melengkapi Perpres kendaraan beroda empat listrik yang sudah diterbitkan.