Jakarta,TAMBANG, Perusahaan tambang kerikil bara plat merah PT Bukit Asam Tbk (PTBA) gres saja melaporkan kinerja tahun 2020. Dalam pembukuan keuangan yang disampaikan dalam Keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI) tampakkinerja tahun kemudian mengalami tekanan.
Di sepanjang tahun 2020, PTBA yang mengusung tagline Beyond Coal mencatat pemasukan Rp17,32 triliun. Jika dibanding capaian tahun sebelumnya terjadi penurunan 20,48 persen. Di tahun 2019 perseroan sukses meraih pendapatan sebesar Rp21,78 triliun. Sedangkan laba tahun berlangsung meraih Rp2,38 triliun. Kemudian laba bersih turun 41,16 persen dari Rp4,06 triliun pada 2019.
Dari sisi kinerja operasi, pada tahun 2020 perseroan berhasil memproduksi kerikil bara sebanyak 24.842.360 metrik ton. Total produksi batu bara ini disumbang oleh beberapa tambang miliknya yaitu Tambang Air Laya, Tambang Muara Tiga Besar, Tambang Banko Tengah dan Barat. Juga tambang dari tambang Pranap. Jika dibanding dengan tahun 2019 terjadi penurunan buatan. Di tahun 2019, perseroan sukses memproduksi kerikil bara sebesar 29.068.924 metrik ton.
Sementara penjualan kerikil bara di tahun 2020 meraih 26.124.876 metrik ton. Untuk pasar domestic perseroan sukses memasarkan 14.135.858 metrik ton. Sementara untuk pasar ekspor perusahaan sukses memasarkan 11.989.018 metrik.
Sebagai perbandingan di tahun 2019, perusahaan sukses memasarkan 27.793.401 metrik ton. Dengan pembagian pasar domestic sebanyak 16.677.939 metrik ton dan pasar ekspor sebanyak 11.115.462 metrik ton.