Jakarta,TAMBANG,- Perusahaan tambang Rio Tinto gres gres ini merilis Pajak yang dibayarkan tahun 2021. Disebutkan bahwa perusahan sudah menyetor total sebesar USD13,3 miliar pajak dan royalti di sepanjang 2021. Ini bermakna ada peningkatan dibanding 2020 yang menyetor USD 8,4 miliar.
Meski mesti menghadapi tantangan pandemi covid-19, Rio Tinto memberikan kontribusi ekonomi pribadi sebesar USD66,6 miliar untuk negara dan penduduk tempat perusahaan beroperasi. Australia menjadi negara yang menerima donasi terbesar alasannya adalah setengah dari aset milik perusahaan ada di negara tersebut. Rio Tinto menyetor pajak dan royalti sebesar USD11,1 miliar setara A$14,8 miliar. Ini bermakna naik dari USD$6,8 miliar atau setara A$9,8 miliar dari tahun 2020. Rio juga menyeto pajak dan royalti ke Kanada (USD855 juta), Mongolia (USD544 juta), Chili (USD562 juta) dan Amerika Serikat (USD81 juta). Jika dihiting sejak 2-17, Rio Tinto sudah menunjukkan kontribusi ekonomi eksklusif lebih dari $251 miliar terhadap negara dan komunitas daerah perusahaan beroperasi.
Chief Financial Officer Rio Tinto Peter Cunningham mengakui perlindungan dari pemerintah dan komunitas daerah perusahaan beroperasi menolong pihaknya menjaga tambangnya tetap beroperasi pada dikala banyak industri lain sungguh dibatasi. “Ini memungkinkan kami melindungi pekerjaan, mendukung bisnis setempat, dan mencatat rekor capaian keuangan. Hal ini juga membantu kami membayar pajak dan royalti yang besar terhadap pemerintah kawasan kami beroperasi,”tandas Peter.
Ia melanjutkan, “Kontribusi ekonomi kami terhadap pemerintah dan penduduk memainkan peran penting dalam kesehatan ekonomi dan pembangunan daerah tempat kami beroperasi. Dana yang diterima pemerintah dan penduduk mendukung infrastruktur dasar penduduk seperti jembatan dan jalan, sekolah dan rumah sakit serta prioritas pembangunan setempat yang lain, tergolong penciptaan lapangan kerja dan pembinaan keterampilan.”
Dalam 10 tahun terakhir, Rio Tinto sudah mengeluarkan uang USD73,9 miliar pajak dan royalti secara global. Dari jumlah tersebut lebih dari 78 persen atau USD58,0 miliar dibayarkan ke Australia. Ini setara A$72,8 miliar.