Jakarta,TAMBANG, SKK Migas bareng Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) melakukan pekerjaan sama dengan Pertamina Hulu Energi Jambi Merang sukses menuntaskan pelaksanaan survey seismic 2D Komitmen Kerja Pasti (KKP) di kawasan kerja Jambi Merang. Menariknya survey seimik 2D dilaksanakan sepanjang 31.908 km2.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyampaikan keberhasilan ini layak menjadi pujian Bangsa Indonesia alasannya 100% dijalankan oleh putra-putri terbaik bangsa dan dapat dituntaskan kurang dari 1 tahun walaupun berada di tengah pandemi Covid-19. “Survey seismik ini menjadi yang terpanjang di Asia Pasifik dalam kala waktu 10 tahun terakhir dan Indonesia mampu menyelesaikannya hanya dalam masa waktu 261 hari,” jelas Dwi di Jakarta (5/8/2020).
Ia menyertakan survey seismik ini juga tertuntaskan melampaui sasaran yang ditetapkan sebelumnya adalah 30.000 km2 atau penyelesaiannya meraih 103,6% dengan zero accident atau tanpa ada kecelakaan kerja.
Untuk dimengerti, survey ini mencakup 35 cekungan dari 128 cekungan yang ada di Indonesia. “Dari 35 cekungan tersebut berisikan 6 producing basin, 7 discovery basin, 5 explored basin, dan sebanyak 17 lainnya merupakan cekungan baru atau unexplored basin yang belum pernah tersentuh sebelumnya”, ujar Dwi.
Diharapkan dengan banyaknya jumlah cekungan survey kelak akan menjadi peluangcadangan migas yang besar bagi Indonesia.
“SKK Migas menunjukkan apresiasi sebesar-besarnya terhadap seluruh tim yang terlibat atas koordinasi dan kolaborasi yang bagus utamanya terhadap Elsnusa sebagaipelaksana kerja dan terutama kepada kru kapal Elsa Regent yang telah berhasil melakukan peran mulia ini”, kata Dwi.
Dwi kembali menegaskan meskipun saat ini industri hulu migas harus melakukan pembiasaan akhir rendahnya harga minyak dan turunnya demand, namun acara eksplorasi tetap menjadi prioritas utama yang harus dikerjakan.
“Di tengah menurunnya gairah investasi di Indonesia, kami justru menggenjot aktivitas-kegiatan investasi di hulu migas agar tetap dilakukan. Untuk meraih visi produksi 1 juta BOPD di 2030, SKK Migas berkomitmen melaksanakan not business as usual dengan cara masif, garang, namun tetap menjunjung nilai efisien. Karena kesuksesan kegiatan eksplorasi hari ini ialah bekal bagi generasi berikutnya untuk mampu menikmati hasil migas Indonesia”, ungkapnya.
Survey seismik 2D ini merupakan bab dari KKP Jambi Merang hingga tahun 2024 dengan nilai investasi sebesar US$ 239,3 Juta. Khusus untuk aktivitas eksplorasi, dalam KKP telah dialokasikan sebesar US$ 196,5 juta untuk memajukan penemuan cadangan. Sehingga akan ada acara-aktivitas eksplorasi lain yang hendak dikerjakan dalam era waktu kedepan.
Hasil dari survey akan diproses dan dievaluasi oleh Pertamina dengan sasaran penyelesaian pada November 2020. Hasil survey akan menjadi data terbuka dalam periode waktu 1 tahun ke depan. “SKK Migas berharap sesudah evaluasi final dikerjakan, Pemerintah mampu secepatnya memutuskan jadinya menjadi daerah kerja aktif lewat Join study atau lelang terbuka”, tutup Dwi.