Jakarta, TAMBANG – Menyusul laporan kejadian well kick di Pad T dikala kerjakan acara pengeboran pada hari Minggu, 24 April 2022, PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) memberikan hal-hal terkait penanganan kepada semburan lumpur dan penanggulangan pengaruh yang terjadi.
Head of Corporate Communications SMGP, Yani Siskartika menyampaikan bahwa pada hari Selasa (26/4), delapan belas (18) orang telah diperbolehkan pulang dari RSUD Panyabungan, Mandailing Natal, sedangkan tiga (3) pasien dengan kondisi stabil masih dalam penanganan oleh tim medis.
“SMGP berkomitmen untuk senantiasa menunjukkan derma terhadap masyarakat termasuk menunjukkan santunan kesehatan bagi masyarakat lokal,” kata Yani dalam informasi tertulis, Rabu (27/4).
Yani mengatakan, penanganan dan penjagaan sumur T-12 terus dilanjutkan untuk memastikan kondisinya benar-benar dalam kondisi aman dan menetralisir kesempatanwell kick. “Untuk itu, SMGP mohon perlindungan dan perlindungan dari Pemda dan penduduk untuk memberi kami waktu dalam melaksanakan penanganan lanjutan untuk keselamatan masyarakat, pekerja serta lingkungan,” ungkapnya.
Untuk sementara, lanjut Yani, SMGP menghentikan aktivitas pengeboran dan uji alir sumur. Saat ini, tim Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bekerja sama dengan tim SMGP dan Polda Sumatera Utara sedang melaksanakan pemeriksaan untuk mencari penyebab utama dari well kick.
“SMGP akan selalu memprioritaskan keselamatan warga dan pekerja. Terkait pengaruh langsung akibat dari semburan lumpur, SMGP bertanggung jawab dan terus melakukan langkah-langkah penanggulangan dengan bekerja sama dengan masyarakat,” jelasnya.
Atas tunjangan tersebut, SMGP sungguh menghargai dan berterima kasih atas derma semua pihak antara lain warga desa dan pemerintah tergolong pihak kepolisian dalam menangani imbas kejadian tersebut.
SMGP juga, kata Yani, sudah menyesalkan kejadian pemukulan dan penjarahan oleh oknum warga yang terjadi tanggal 24 April di lokasi proyek kami yang membahayakan pekerja kami, dan memiliki efek pada acara operasi komersial yang sudah ditetapkan. Karena itu SMGP mengecam segala tindakan dan perilaku kekerasan tersebut.
“SMGP berharap biar warga sekitar tetap hening dan terus bekerja sama dalam membuat situasi yang kondusif,” tandasnya.