Jakarta,TAMBANG,- Kegiatan penambangan timah tidak hanya dilaksanakan di darat namun juga di maritim. Oleh balasannya PT Timah,Tbk ( PT Timah) sebagai salah satu perusahaan tambang timah punya keharusan menghemat efek lingkungan terhadap timah. Produsen timah terbesar kedua ini pun secara konsisten melaksanakan reklamasi maritim dengan menenggelamkan ribuan artificial reef di perairan Pulau Bangka. Upaya reklamasi maritim yang dilaksanakan PT Timah telah dimulai semenjak 2016 silam. Berdasarkan data perusahaan telah ada sebanyak 3.105 unit artificial reef sudah ditenggelamkan di Perairan Pulau Bangka sampai tahun 2020.

Tahun 2022, perusahaan tambang timah plat merah ini bermaksud menenggelamkan 1.920 unit artificial reef di 11 titik yang telah diputuskan. Dalam melaksanakan reklamasi laut, Timah melakukan pekerjaan sama dengan masyarakat lokal dan juga civitas akademika di Universitas Bangka Belitung.

Dosen Ilmu Kelautan Universitas Bangka Belitung Indra Ambalika Syari menerangkan acara reklamasi maritim yang dijalankan PT Timah sudah mengalami beberapa perkembangan. Dirinya yang sejak permulaan dilibatkan dalam acara reklamasi maritim ini menyebutkan, upaya reklamasi yang dilakukan perseroan merupakan bentuk janji perusahaan untuk menjaga keberlangsungan ekosistem bahari.

Ia menjelaskan, upaya reklamasi yang dilakukaan ialah upaya untuk menciptakan habitat baru atau habitat pengganti bagi biota maritim. Menurutnya, acara penambangan timah yang dikerjakan perusahaan kuat pada ekosistem maritim. Sehingga perlu upaya untuk meminimalisasi pengaruh tersebut.

Dengan dibuatkannya habitat gres melalui penenggelaman artificial reef ini akan meminimalkan efek dari kegiatan penambangan. Selain itu, nantinya habitat buatan ini akan menjadi habitat alami alasannya akan ditempeli biota bahari dan karang alami. “Peran kegiatan reklamasi bahari ini untuk mempertahankan eksosistem maritim, minimal mampu meminimalisasi terhadap gangguan dari akitivitas penambangan laut yang bisa digantikan dengan habitat baru,” ungkap Indra.

Ia menganggap, sampai dikala ini berdasarkan hasil monitoring dan penilaian, program reklamasi ini berjalan dengan baik. Namun, diakuinya ada beberapa gangguan yang saat ini cukup memiliki efek pada artificial reef ialah beroperasinya tambang-tambang di akrab daerah penenggelaman artificial reef.

“Sejauh ini masih bertahan dan cantik bisa dilihat tranplantasi karang dan fish shelter. Tapi memang sekarang dengan semakin maraknya acara penambangan masyarakat menjadi ancanam bagi fish shelter yang telah ditenggelamkan. Kalau PT Timah tidak lagi menambang di kawasan yang sudah ditenggelamkan fish shelter, tapi tambang yang lainnya ini. Ini menjadi perhatian alasannya adalah pasti akan memiliki efek pada fish shelter yang tadinya sudah elok kondisinya jadi menurun,” lanjut Indra.

Diakuinya, kekeruhan dari acara tambang ini juga memiliki dampak pada kemajuan artificial reef. Indra menyayangkan jika artificial reef yang telah tumbuh bahkan beberapa sudah menjadi daerah fishing ground dan wisata bahari akan mengalami penurunan akibat dari kekeruhan air dari acara tambang-tambang yang tidak cocok.

“Dari aktivitas reklamasi bahari mampu mengembangkan peluangyang berkesinambungan, penambangan ini unrenewable. Agar peluangini mampu renewable maka dilaksanakan program reklamasi maritim dengan wisata laut maupun perikanan,” katanya.

Lebih lanjut, Ia menjelaskan keberhasilan reklamasi maritim yang dikerjakan PT Timah dapat dilihat dari beberapa indikator adalah indeks keanekaragaman ikan maritim yang ketika ini telah mencapai 1,5-3,5 dan masuk dalam katagori sedang sampai tinggi. Indikator lainnya yang dilihat yaitu semakin banyak kompisisi spesies ikan. Dengan makin tinggi spesiesnya maka menjadi indikasi semakin bagus dan stabil pada biota penempelannya.

“Spesies ikan ini tergantung usia penenggelaman, semakin lama semakin stabil. Kalau gres ditenggelamkan masih sedikit, tetapi seiring waktu semakin banyak jenis ikan dan memang rata-rata ikan karang banyak yang dijumpai seperti kakap, seminyak, kerapu, dan yang lain,” kata Indra.

Sementara itu, Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah, Anggi Siahaan menyampaikan upaya reklamasi maritim merupakan upaya PT Timah Tbk untuk mempertahankan ekosistem laut sekaligus untuk mendorong rekreasi bawah laut. “PT Timah secara konsisten melaksanakan reklamasi laut, jumlahnya juga terus bertambah dan dampaknya juga kini sudah dinikmati penduduk . Reklamasi bahari juga menjadi upaya bersama untuk mempertahankan ekosistem maritim,” pungkas Anggi.

Butuh Bantuan Atau Pertanyaan?

Achmad Hino siap membantu Anda dengan memberikan pelayanan dan penawaran terbaik.

WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelanggan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!
👋 Halo, Ada Yang Bisa Dibantu?