JAKARTA, TAMBANG – Tambang kerikil bara milik anak perjuangan Sinar Mas Group, PT Kuansing Inti Makmur mengalami longsor. Sebanyak 4 orang pekerja dilaporkan tertimbun. 2 orang pekerja di antaranya meninggal dunia.
Tambang kerikil bara tersebut berada di Desa Tanjung Belit, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi. Peristiwa longsor terjadi pada Rabu 9 Maret 2022.
Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Bungo, AKBP Guntur Saputro membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya, total pekerja tambang yang terkena material longsor berjumlah 4 orang, yaitu Suhada Mulya Alias Wanda (33), Agus Setiyono (32), Pirna Irwansyah (35) dan Riwayat (42).
“2 orang tewas dan dua orang terluka akibat tertimbun longsor, “ kata Guntur, Jumat (11/3).
Saat dievakuasi, Wanda dan Agus Setiyono sudah dalam kondisi meninggal dunia. Sementara Pirna mengalami patah tulang di bab kaki. Adapun Riwayat mengalami luka ringan dan trauma.
Curah hujan yang tinggi dari Selasa sore hingga Rabu pagi, disangka menjadi penyebab tanah sepanjang 100 meter runtuh, kemudian menghujam ke kawasan di mana keempat karyawan itu sedang melakukan pekerjaan rutinnya. Material longsor juga menciptakan satu unit alat bor dan dua eskavator rusak.
Sekedar isu, PT Kuansing Inti Makmur yaitu perusahaan tambang watu bara yang beroperasi di Desa Tanjung Belit, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Jambi. Dilihat dari Minerba One Data Indonesia (modi), 99 persen saham PT kuansing Inti Makmur dimiliki PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS).
GEMS sendiri ialah anak usaha Sinar Mas Group yang bergerak di bidang perdagangan hasil tambang dan jasa pertambangan sejak tahun 1997.