Tata Cara Kelistrikan Plta Saguling Bakal Diperkuat Tenaga Surya

Jakarta, TAMBANG – Pemerintah memproyeksikan bakal ada aksesori dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya untuk memperkuat sistem kelistrikan di Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Saguling. PLTA yang terletak di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan, Wanhar menyampaikan, selama ini PLTA Saguling  bisa menopang sistem kelistrikan Jawa-Bali saat mengalami gangguan. Pembangkit yang berkapasitas 4X175,18 MW itu, berfungsi selaku pengatur frekuensi metode dengan menerapkan Load Frequency Control (LFC).

“Jika terjadi black out, PLTA Saguling masih mampu dioperasikan selaku  black start sekaligus berperan menjadi pengisian tegangan untuk menopang pembangkit listrik PLTU Suralaya. Yang terpenting, ini yakni pembangkit masa depan, bisa dikombinasikan dengan solar photovoltaic (PV) di waduknya,” ujar Wanhar saat mendampingi kunjungan kerja spesifik Komisi VII dewan perwakilan rakyat ke PLTA Saguling, lewat informasi resmi yang dikutip tambang.co.id, Senin (20/9).

Selain itu, sambung Wanhar, PLTA Saguling juga memiliki tiga fungsi utama, ialah selaku  baseloadstabiliser, dan untuk menghemat emisi karena menggunakan energi baru terbarukan (EBT). PLTA Saguling dinilai sebagai model pembangkit listrik di kurun depan.

Untuk diketahui, PLTA Saguling mempunyai donasi sebesar 2% dari total pembangkit EBT jenis hidro (4,53%) yang terhubung dengan tata cara jaringan 500 kV Jawa-Bali. Pemerintah ketika ini terus mendorong pengembangan EBT untuk mencapai sasaran 23% pada 2025.

Sementara itu,  Anggota Komisi VII dewan perwakilan rakyat, Tifatul Sembiring menyoroti soal faktor keamanan pada tata cara PLTA Saguling. Menurutnya, pengoperasian PLTA tidak cuma soal mengubah air menjadi aktivis turbin lalu menjadi pembangkit listrik, tetapi juga mesti memperhatikan sisi safety secara menyeluruh. 

“Menurut aku listrik itu bukan hanya tentang menurunkan air untuk memutar turbin menjadi listrik, tapi ternyata ada duduk perkara gulma. Bagaimana caranya biar (supply) tidak stop sama sekali. PLTA Saguling juga mendukung tata cara Jamali (Jawa, Madura, Bali – red). Kalau satu tata cara rontok, rontok juga yang lain. Harus diamati pengawalan aspek keamanan atau security secara tata cara,” ujar Tifatul.

Sebagai berita, pada tahun 2021, PLTA Saguling yang dioperasikan PT Indonesia Power memiliki sasaran untuk menjadi penyedia materi baku cofiring dari gulma eceng gondok yang selama ini tidak dimanfaatkan. Ini dilakukan untuk menangkal terjadinya pendangkalan pada waduk dan juga mendukung pelaksanaan cofiring pada PLTU.

Program Biomass Operating System of Saguling (BOSS) tersebut merupakan program unggulan PT Indonesia Power dalam merealisasikan program “Saguling Clean”, ialah waduk Saguling yang bersih dari sampah dan gulma eceng gondok.

Kunjungan kerja ke PLTA Saguling tersebut dihadiri juga oleh perwakilan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), PT PLN (Persero), PT Indonesia Power, Dinas ESDM Provinsi Jawa Barat, dan Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat.