JAKARTA, TAMBANG – PT Bukit Asam Tbk berkomitmen sarat dalam pengembangan dan pelaksanaan proyek hilirisasi batu bara menjadi dymethil ether (DME). Proyek yang digarap bareng dengan PT Pertamina (Persero) dan Air Products and Chemicals, Inc ini dinilai sejalan dengan upaya pemerintah untuk meminimalisir ketergantungan pada impor Liquid Petroleum Gas (LPG).
Komitmen salah satunya ditandai dengan pelaksanaan groundbreaking proyek hilirisasi batu bara menjadi DME di Kawasan Industri Tanjung Enim, Muara Enim, Sumatera Selatan, final Januari lalu.
Dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, program yang ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) melalui Perpres 109 tahun 2020 ini pun resmi dimulai.
Direktur Utama Bukit Asam, Arsal Ismail, mengungkapkan pelaksanaan groundbreaking menjadi momentum bersejarah dalam pengembangan kolaborasi proyek.
“Kami berharap, acara ini menjadi gambaran yang baik dalam kaitannya dengan kesepakatan dan kesiapan Bukit Asam. Kami sekaligus mengharapkan pinjaman Presiden beserta kementerian dan lembaga terkait demi kelancaran proyek hilirisasi ini,” ujar Arsal, dikutip dari keterangan resmi, Jumat (4/1).
Arsal menambahkan, proyek hilirisasi watu bara menjadi DME sejalan dengan transformasi dan fokus Bukit Asam dalam pengembangan industri hilir untuk menunjukkan nilai tambah kerikil bara secara optimal. Melalui proyek ini, kerikil bara kalori rendah akan dikonversi menjadi syngas dan diproses menjadi methanol untuk menciptakan DME selaku alternatif pengganti LPG.
Proyek akan dilakukan di Tanjung Enim selama 20 tahun dengan total investasi sebesar USD2,1 miliar atau setara Rp30 triliun. Dengan utilisasi 6 juta ton kerikil bara per tahun, proyek ini dapat menghasilkan 1,4 juta ton DME per tahun.
Turut hadir dalam acara tersebut Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Muhammad Yusuf Ateh, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Hadir pula Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, Pj Bupati Muara Enim, Nasrun Umar, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, dan CEO Local Partner Air Products Indonesia, Duddy Christian.