Jakarta, TAMBANG – Terra Drone Indonesia, perusahaan pemasokpemanfaatan drone untuk sektor industri, sementara waktu kemudian sukses melaksanakan pekerjaan survey pemetaan topografi untuk keperluan perencanaan konstruksi penampungan air untuk suplai Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Pekerjaan tersebut dijalankan untuk PT Gravia Lima Teknika, salah satu perusahaan penyusunan rencana konstruksi dengan area seluas 50 hektar di MEDCO Batam, Kepulauan Riau.
“Perencanaan konstruksi penampungan air ini sendiri salah satunya berfungsi sebagai menghemat terjadinya pendangkalan akhir sedimen yang terbawa oleh arus sampai menuju garis pantai. Selain itu, penampungan air ini menjadi bagian yang penting pada bikinan PLTU,” kata CEO Terra Drone Indonesia, Michael Wishnu Wardana, Jumat (25/3).
Berbeda dari survei lainnya, area yang disurvei kali ini berdasarkan Michael ialah pesisir pantai. Karena itu drone mesti dioperasikan pada siang dan malam hari karena data diharapkan ketika air laut pasang di malam hari dan surut di siang hari.
Menurutnya, teknologi yang dipakai dalam pekerjaan ini adalah Terra LiDAR One, salah satu teknologi sensor LiDAR terbaru dari Terra Drone. Teknologi LiDAR yang ialah singkatan dari Light Detection and Ranging ialah sistem penginderaan jarak jauh yang menggunakan cahaya dalam bentuk laser berdenyut untuk mengukur rentang (jarak variabel) ke bumi.
“Denyut cahaya ini digabungkan dengan data lain yang direkam oleh sistem udara menciptakan info tiga dimensi yang tepat tentang bentuk bumi dan karakteristik permukaannya,” jelasnya.
Michael kemudian menerangkan bahwa drone bisa dipakai dalam setiap tahapan konstruksi. Dengan dukungan drone, survei topografi dapat dikerjakan dengan lebih efisien dan akurat. Hal tersebut sebab drone mampu meraih area yang lebih luas dalam waktu yang lebih cepat daripada sistem lain seperti penggunaan helikopter atau survei darat.
“Selain itu, penggunaan drone untuk penyusunan rencana pembangunan suatu infrastruktur juga menolong menghemat waktu dan biaya,” tandasnya.
