Kutai Kartanegara, TAMBANG – Sukirno belum lama menjabat sebagai Kepala Desa di Loh Sumber, Loa Kulu, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Namun, semangatnya mengangkat perekonomian desa begitu tinggi.

Setahun belakangan, Sukirno sibuk menyebarkan BUMDes Sumber Purnama, yang fokus bergerak di bidang pertanian. Anggota BUMDes Sumber Purnama berisikan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Desa Loh Sumber, yang diarahkan untuk mengadopsi versi pertanian terbaru.

Sejak awal diresmikan pada September 2020 kemudian, BUMDes Sumber Purnama mendapat pendampingan dari sejumlah perusahaan di Kalimantan Timur, tergolong PT Multi Harapan Utama (MHU). Perusahaan tambang watu bara yang beroperasi di Kutai Kartanegara ini, terlibat aktif memberikan beragam training.

Menariknya, BUMDes Sumber Purnama berani menggaransikan hasil panen dari para petani. Bila petani mengalami gagal panen, maka gabahnya akan tetap dibeli.

BUMDes Sumber Purnama menggandeng sejumlah forum dan perusahaan untuk memberikan asuransi hasil panen kepada petani. Syaratnya bagi petani tergolong sederhana, cukup mempunyai 1 hektare sawah, dan bersedia mengikuti isyarat teknis yang dianjurkan terkait sistem pertanian.

“Gapoktan kita ajak menandatangani MoU (Memorandum of Understanding), biar mau mengikuti petunjuk teknis biar hasil panen mampu sesuai cita-cita, lalu mereka menerima asuransi hasil panen” ungkap Sukirno ketika ditemui di kantornya, Kamis (24/3).

Sukirno, Kepala Desa di Loh Sumber, Loa Kulu, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Berkat mengikuti usulan itu, mulai dari cara pembibitan, pemeliharaan dan pemupukan, Gapoktan anggota BUMDes Sumber Purnama berhasil menemukan hasil panen yang maksimal.

Selama setahun terakhir, dari sawah seluas 1,5 hektare, petani di Loh Sumber bisa menghasilkan 11 ton gabah bersih siap giling sekali panen. Jika daripada kawasan lain, dari lahan yang sama, rata-rata cuma mampu menghasilkan 4-5 ton gabah.

Kepastian Harga Bagi Petani

Tak hanya membina petani menerima hasil panen maksimal, BUMDes Sumber Purnama juga berani menunjukkan kepastian harga gabah, mengikuti standar Dinas Pertanian Kalimantan Timur. Gabah dari petani dijamin dibeli dengan harga antara Rp 5000-5500 per kilo.

“Ketika harga gabah jatuh, bahkan hingga ke level Rp 1000 per kilo, kita akan tetap beli dengan harga Rp 5000. Namun ketika harga tinggi, optimal kita beli Rp 5500 per kilo,” beber Sukirno.

Menurutnya, kriteria harga tersebut digulirkan untuk menjawab tantangan pascapanen. Sebab, sehabis petani mampu melewati kendala pada fase pembibitan dan proses penanaman, hingga mendapat panen yang bagus, maka tantangan berikutnya yaitu soal ketidakpastian pasar.

“Dengan adanya persyaratan harga, semua pihak jadi mampu hening, baik petani atau konsumen. Kami menjajal membuat keseimbangan pasar” jelas Sukirno.

Menyongsong Pertanian Modern

Untuk menunjang operasionalnya, BUMDes Sumber Purnama memiliki 1 unit mesin rice miling seharga Rp 1,2 miliar. Rice miling ialah mesin penggilingan padi terbaru generasi gres, yang kompak dan mudah dioperasikan, di mana proses pengolahan gabah menjadi beras mampu dikerjakan dalam satu kali proses.

Selain itu, BUMDes Sumber Purnama juga punya 4 unit alat panen padi. Dalam waktu bersahabat, akan tiba lagi alat pengering gabah atau dryer berkapasitas 10 ton per hari.

“Kita arahkan pertanian di Loh Sumber menjadi modern. Kalau bisa nantinya kita mau penyiraman sawah dilakukan pakai drone,” terperinci Sukirno.

Berkat modernisasi awal yang dipraktekkan, kata Sukirno, banyak anak muda di Loh Sumber yang sekarang mulai terpesona menekuni pertanian.

“Setidaknya ada 7 orang anak muda, yang dahulu datang ke aku minta dianjurkan masuk perusahaan tambang. Tapi sekarang, saya tawari masuk tambang, mereka tidak mau, pilih jadi petani saja katanya,” tegas Sukirno.

Sebagai info, beras besutan BUMDes Sumber Purnama dipasarkan dengan merek Cap Tugu. Jangkauannya di sekeliling Kutai Kartanegara. Saban bulan, penjualannya mencapai puluhan ton. Harga beras Cap Tugu dibanderol sekitar Rp 10 ribu per kilo dalam kemasan yang beragam dan menawan.

Soal bungkus dan penjualan, PT Multi Harapan Utama jadi garda paling depan memberikan pendampingan dan pembinaan. Tujuannya, supaya beras Cap Tugu mampu semakin bersaing dengan merek-merek beras premium.

BUMDes Sumber Purnama menjadi salah satu potret yang layak didorong untuk menyukseskan upaya swasembada beras, paling tidak di tingkat Kutai Kartanegara. Sebab, selama ini pasokan beras di Kalimantan Timur lazimnya didatangkan dari Jawa dan Sulawesi.

Beras Cap Tugu besutan BUMDes Sumber Purnama di Desa Loh Sumber.

Butuh Bantuan Atau Pertanyaan?

Achmad Hino siap membantu Anda dengan memberikan pelayanan dan penawaran terbaik.

WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelanggan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!
👋 Halo, Ada Yang Bisa Dibantu?