Jakarta, TAMBANG – Pemerintah telah melaksanakan uji coba untuk B30. Saat ini telah menempuh 80 persen perjalanan. Dari uji coba yang dikerjakan sejauh ini belum didapatkan masalah signifikan pada unit kendaraan.
Hal ini disampaikan Kepala Badan Litbang ESDM, Dadan Kusdiana ketika menyampaikan perkemangan uji coba B30. “Sudah berlangsung 80 persen. Kalau target mobil penumpang 50.000 km, sekarang telah (menempuh) 42.000 km. Untuk yang kendaraan beroda empat niaga, kendaraan beroda empat besar, targetnya 40.000 km kini telah 30.000-an km,” terperinci Dadan mirip tertulis dalam siaran pers, Kamis (5/9).
Dadan menerangkan Menteri ESDM mengamanatkan uji jalan B30 ini untuk menentukan bahwa kinerja kendaraan dihentikan menyusut signifikan antara penggunaan B20 dan B30. Terkait dengan performa mesin kendaraan, oli, serta emisi gas buang tidak ditemukan persoalan yang signifikan. Bahkan, untuk konsumsi bahan bakar, jadinya di luar asumsi, ialah lebih ekonomis dari yang diperkirakan.
“Untuk kendaraan penumpang lebih irit, emisi lebih elok, kecuali untuk tekanan filter materi bakar yang tekanannya lebih tinggi. Tetapi semua filter itu memenuhi tolok ukur dari ATPM, kan standarnya filter itu mampu digunakan 10.000 km,” lanjut Dadan.
Laporan sementara uji coba B30 ini, ujar Dadan, sudah disampaikan terhadap Menteri ESDM dan Presiden. “Pak Menteri (ESDM) telah memberikan laporan sememtara ke Presiden lewat Ratas (Rapat Terbatas), sehingga Presiden mengarahkan bahwa acara B30 itu mesti jalan per 1 Januari 2020,” tandas Dadan.
Sebagai gosip, pelaksanaan Road Test B30 ini merupakan kolaborasi dari Pemerintah dan badan perjuangan. Pelaksana uji adalah Badan Litbang ESDM, EBTKE, dan BPPT dengan bantuan pendanaan dari BPDPKS, penyediaan mobil dari Gaikindo, dan penyediaan bahan bakar dari Pertamina dan APROBI.
Pelaksanaan Road Test dijalankan pada dua jenis kendaraan yakni kendaraan penumpang dengan berat kotor kurang dari 3,5 ton dan kendaraan truk dengan berat kotor lebih dari 3,5 ton.