Jakarta, TAMBANG – Usai menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) mendapat persetujuan dari pemegang saham untuk melaksanakan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD).
Non HMTED ini dikeluarkan maksimal 2,29 miliar lembar saham atau optimal 10% dari jumlah seluruh modal ditempatkan atau disetor MDKA pada tanggal Pengumuman RUPSLB MDKA.
“Persetujuan non HMTED ini bertujuan untuk memberikan flexibilitas pendanaan untuk Perseroan dalam pengembangan kegiatan perjuangan dan mendukung potensi ekspansi. Hingga dikala ini, kami masih terus melaksanakan pengembangan di aset-aset utama kami, tergolong menyaksikan kesempatan pengembangan di sektor memiliki peluang,” ujar Presiden Direktur MDKA, Albert Saputro, Jumat (10/6).
Albert menambahkan, MDKA aktif memaksimalkan kesempatanpendanaan untuk mendukung pengembangan bisnis. Hingga 31 Maret 2022, MDKA tercatat memiliki saldo kas senilai USD122 juta dengan akomodasi utang yang belum ditarik sebesar USD100 juta dari Fasilitas Kredit Bergulir (Revolving Credit Facility) dengan PT Bank UOB Indonesia, The Korean Development Bank, dan PT Bank Mizuho Indonesia.
MDKA sukses meraup dana segar senilai total USD882 juta dari aneka macam aksi korporasi mirip right issue, penerbitan obligasi dalam mata uang Rupiah dan fasilitas utang per 16 Mei 2022.
Dalam 3 bulan pertama di 2022, Perseroan telah sukses melakukan akuisisi 50% kepemilikan Lion Selection Asia Limited (LSA) di PT Pani Bersama Jaya (PBJ), yang menimbulkan kepemilikan hemat MDKA pada Proyek Emas Pani meningkat menjadi 70%.
Selanjutnya, MDKA juga sudah merampungkan akuisisi 55,67% kepemilikan saham di PT Hamparan Logistik Nusantara (HLN) lewat anak bisnisnya ialah PT Batutua Tembaga Abadi (BTA). HLN sudah mengakuisi proyek tambang nikel dengan cadangan bijih nikel terbesar di dunia dan aset pemurnian nikel yang telah beroperasi dengan total transaksi lebih dari Rp5,7 triliun.
Emiten tambang logam Grup Saratoga ini juga sudah menyelesaikan kepemilikan saham di PT Andalan Bersama Investama yang mempunyai Kontrak Karya Pani dengan total transaksi sebesar Rp1,1 triliun.
“Perseroan juga melaksanakan investasi di nikel, kobalt, dan tembaga yang mau terus berlanjut dan berkembang seiring dengan kemitraan strategis yang terjalin dengan Hong Kong Brunp Catl Co. Ltd., penyedia paling besar dunia untuk baterai kendaraan listrik,” tandasnya.