Jakarta, TAMBANG – Tim teknis uji jalan bahan bakar biodiesel B30 pada kendaraan bermesin diesel telah menyelesaikan uji jalan, uji performa kendaraan, monitoring dan evaluasi pada tanggal 5 November 2019. Selanjutnya, Pemerintah lewat Kementerian ESDM akan memberikan hasil uji jalan dan usulan teknis B30 kepada publik pada final Bulan November ini.

 

“Pemerintah bermaksud menyampaikan hasil uji jalan dan anjuran teknis B30 terhadap publik pada tamat Bulan November 2019”, kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral (Balitbang ESDM), Dadan Kusdiana, Jumat (15/11).

 

Hasil perbandingan uji jalan kendaraan yang menggunakan materi bakar B20 dengan B30 menawarkan daya kendaraan turun sampai dengan 1.7 persen, tetapi ada pula yang naik sampai dengan 1.6 persen, bergantung kepada teknologi mesin kendaraan.

 

Dadan mengutarkan pemakaian bahan bakar B30 mampu berefek pada filter kendaraan baru atau kendaraan yang belum pernah memakai materi bakar dengan gabungan biodisel, utamanya pada kilometer awal pemakaian (7.500 – 15.000km). Namun sesudah penggantian filter, kendaraan kembali normal sampai dengan era penggantian selanjutnya.

 

Lebih lanjut Dadan memberikan, supaya implementasi B30 di awal Januari 2020 dapat terealisasi dengan baik diharapkan kesiapan dari para produsen biodiesel, kesiapan industri manufaktur dan penduduk serta kelengkapan penyediaan infrastruktur.

 

Dadan mengungkapkan, Balitbang ESDM bersama Direktorat Jenderal EBTKE, Badan Pengkajian dan Penerapan Tekonologi (BPPT), Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), PT Pertamina, Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi), Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) saat ini tengah menyusun laporan tamat.

 

Untuk dikenali, uji jalan bahan bakar B30 pada kendaraan diesel, dijalankan mengacu terhadap hasil monitoring dan penilaian uji jalan B20 yang dijalankan pada pada tahun 2015 dan mulai diimplementasikan 1 Januari 2016, dan dilakukan beberapa perbaikan sesuai hasil monitoring B20.

 

Dalam merencanakan uji jalan bahan bakar B30 para pemangku kepentingan tersebut juga berusaha memperbaiki kualitas, penanganan, transportasi, kemudahan pencampuran (blending) dan penyimpanan. Partisipasi anggota Gaikindo untuk uji jalan ini juga bertambah. Jumlah merk kendaraan yang diuji sekarang lebih banyak adalah tujuh merk kendaraan, sementara tahun 2015 cuma empat brand kendaraan.

 

B30 yang dipakai pada acara uji jalan ini ialah gabungan dari 70 persen minyak solar (B0) dan 30 persen biodiesel (B100) dengan kandungan monogliserida maksimum sebesar 0,55 persen-massa dan kandungan air maksimum sebesar 350 mg/kg. Hal ini memiliki arti lebih rendah bila dibandingkan dengan biodiesel (B100) yang digunakan untuk adonan B20 dikala ini. Nilai tersebut merupakan tawaran perbaikan/revisi persyaratan kualitas biodiesel selaku adonan minyak solar yang mau diimplementasi di tahun 2020 mendatang.

 

Butuh Bantuan Atau Pertanyaan?

Achmad Hino siap membantu Anda dengan memberikan pelayanan dan penawaran terbaik.

WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelanggan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!
👋 Halo, Ada Yang Bisa Dibantu?