Jakarta,TAMBANG,- Satu lagi Kawasan Industri siap dibangun. Kali ini Kawasan Industri PT Nusantara Industri Sejati (NIS) yang berlokasi di Kecamatan Motui, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Wakil Presiden (Wakil Presiden) KH. Ma’ruf Amin turut hadir acara Peletakan Batu Pertama Kawasan Industri, Kamis (19/05).
“Saya merasa senang hari ini kita akan melaksanakan peletakan watu pertama, alasannya aku menyaksikan komitmen NIS sejalan dengan impian pemerintah untuk berbagi ekosistem kawasan industri modern yang berwawasan lingkungan dan berkesinambungan,” ungkap Wakil Presiden dalam sambutannya mirip dikutib www.setkab.go.id.
Wapres menambahkan Konawe Utara mempunyai potensi untuk mendukung Indonesia sebagai produsen nikel paling besar di dunia. Namun, sejauh ini proses hilirisasi masih belum optimal. Oleh alasannya itu, Wapres pun menyambut baik pembangunan Kawasan Industri NIS ini selaku bagian dari upaya untuk memaksimalkan nilai tambah hilirisasi, membuat lapangan kerja, dan mendorong perekonomian kawasan.
“Pesan saya terhadap pengurus Kawasan Industri NIS agar secepatnya menyiapkan daya dukung dan daya tampung di dalam daerah industri untuk memajukan efisiensi dan daya saing ekspor,” lanjut Wapres.
Wakil Presiden juga menghendaki agar nantinya NIS mampu bersinergi dengan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). “Saya harap nantinya Kawasan Industri NIS mampu bersinergi dengan sektor UMKM. Peluang-kesempatan usaha baru bagi UMKM perlu dibuka lebar supaya kontribusi daerah industri kian luas bagi perekonomian kawasan dan nasional,” ujanya.
Pada potensi itu, Wakil Presiden juga menekankan pentingnya partisipasi investor dalam membangun ekosistem industri yang ramah lingkungan dan berkesinambungan. “Kepada pemerintah tempat, Pak Gubernur dan Pak Bupati, saya minta iklim investasi di Provinsi Sulawesi Tenggara umumnya dan Kabupaten Konawe Utara terutama, terus dijaga supaya selalu aman. Saya minta pengelolaan faktor lingkungan dan pemberdayaan penduduk sekitar ini betul-betul diperhatikan,” pesannya.
Sementara itu, Gubernur Sultra Ali Mazi menyampaikan bahwa pembangunan smelter nikel di daerah ini ialah proyek strategis dalam mendukung hilirisasi di Indonesia yang terbukti bisa mendorong perkembangan ekonomi kawasan.
“Tentu kami pemerintah tempat bareng mendukung penuh PT Nusantara Industri Sejati dan PT Industri Smelter Nusantara melaksanakan aktivitas usahanya di wilayah Sulawesi Tenggara dalam hal mengolah sumber daya alam bijih nikel laterit menjadi barang-barang industri hilirnya, dan berharap dapat mengembangkan nilai-nilai investasinya di masa yang mau datang,” ujar Ali Mazi.
PT NIS akan membangun smelter dengan teknologi Rotary Kiln-Electris Furnice (RKEF) dengan kapasitas 500 ribu ton feronikel per tahun, dengan kadar nikel 10-12 persen. Smelter ini akan dibangun tahap pertama diatas lahan seluas 375 hektare di Kecamatan Motui, Konawe Utara.