Jakarta, TAMBANG – Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM, Ridwan Djamaluddin menyampaikan realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) per 31 Oktober 2021 meraih Rp 49,67 triliun. Capaian tersebut melampaui target tahun ini yang sebesar Rp 39,1 triliun.

Ia menyebut bahwa penyumbang utama realisasi PNBP yaitu sektor kerikil bara. Menurut ia, di tahun ini kerikil bara memberi sumbangsih sebesar 45,9 triliun atau 92 persen dari keseluruhan.

“PNBP mineral subsektor kerikil bara secara keseluruhan meraih 49,67 triliun rupiah. Dengan donasi batu bara sebesar 45,9 triliun kurang lebih 92 persen di tahun 2021 ini. Rencana PNPB 2021 39,1 triliun persentase peningkatan sebesar 127 persen,” kata Ridwan dikala RDP bareng Komisi VII, dikutip Rabu (17/11).

Ridwan lantas menyebutkan unit mana saja yang menyerap batu bara tersebut, salah satunya yakni Perusahaan Listrik Negara (PLN). PLN, kata Ridwan, masih menjadi pelanggan yang paling banyak melakukan pengadaan batu bara.

“Kemudian kami juga sampaikan saat ini PLN mempunyai kontak pengadaan kerikil bara terbesar dengan IUP Operasi Produksi Khusus (OPK) angkut jual sebesar 38 persen,” jelasnya.

Menurut ia, sebagian besar dari perjanjian itu bukan dengan perusahan tambang, sementara dengan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) hanya sebesar 31 persen. “Ini juga yang sering menjadi kendala saat pln memerlukan pemanis-suplemen pasokan” imbuhnya.

Kata Ridwan, persetujuan PLN dengan pemegang IUP OPK condong akan menciptakan ketidakpastian pasokan watu bara. Karena itu ia mewanti-wanti agar semua kontrak yang dijalankan PLN sepenuhnya dilakukan dengan perusahaan tambang secara eksklusif.

“Kami memperhatikan kesepakatan dengan pemegang IUP OPK angkut jual ini memiliki potensi memperlihatkan ketidakpastian pasokan, utamanya dikala harga watu bara sedang tinggi. Karena mereka tidak memiliki keharusan DMO sesungguhnya,” jelasnya.

“Nah hal ini yang akan kami tentukan biar PLN lebih meningkatkan kontraknya dengan perusahaan pertambangan secara eksklusif,” pungkasnya.

Adapun perusahaan penyedia batu bara untuk PLN selaku bahan baku Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) antara lain: 13 perusahaan PKP2B dengan realisasi pasokan 94 persen dibanding rencana pasokan.

Kemudian 1 perusahaan IUPK dengan realisasi pasokan 90 persen dibanding planning pasokan. 1 perusahaan BUMN dengan realisasi pasokan 102 persen dibanding rencana pasokan. 38 perusahaan IUP OP dengan realisasi pasokan 95 persen dibanding rencana pasokan.

Selanjutnya 57 perusahaan izin pengangkutan dan pemasaran dengan realisasi pasokan 85 persen dibanding rencana pasokan dan PT PLN Batubara dengan realisasi pasokan 87 persen dibanding rencana pasokan.

Butuh Bantuan Atau Pertanyaan?

Achmad Hino siap membantu Anda dengan memberikan pelayanan dan penawaran terbaik.

WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelanggan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!
👋 Halo, Ada Yang Bisa Dibantu?