Jakarta, TAMBANG – PT Pertamina (Persero) lewat anak bisnisnya PT Pertamina Hulu Energi bareng Conocophillips (Grissik) Ltd, Talisman (Corridor) Ltd, dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melakukan penandatangan perjanjian kerjasama wilayah kerja (WK) Corridor.

 

Penandatangan dilakukan oleh Kepala SKK Migas Dwi Sutjipto, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi Corridor (PHE Corridor) Taufik Aditiyawarman, President Conocophillips (Grissik) Ltd Bijan Agarwal, Regional Executive Director TalismanFerdinando Rogardo. Penandatanganan tersebut atas kesepakatan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, pada Senin (11/11) di Kantor Kementrian ESDM.

 

“Setelah melalui serangkaian proses penilaian dan pertimbangan, Kementerian ESDM maupun SKK Migas, Pemerintah c.q. Menteri ESDM telah memperlihatkan keputusan terhadap pengelolaan lanjut WK Corridor pada 22 Juli 2019 melalui Kepmen ESDM No.128 K/10/MEM/2019, “ ungkap Arifin Tasrif, Senin (11/11).

 

Menurut Arifin, Kontraktor eksisting ialah ConocoPhillips (Grissik) Ltd., PT Pertamina Hulu Energi Corridor dan Talisman (Corridor) Ltd.mempunyai kesanggupan teknis serta finansial yang baik untuk mengorganisir lanjut WK Corridor, sehingga dibutuhkan dapat memperlihatkan konstribusi faktual bagi penerimaan negara dan bikinan migas nasional.

 

Seperti dikenali, persetujuan perpanjangan Kontrak Kerja Sama Wilayah Kerja Corridor telah ditetapkan dengan Pemegang Participating Interest (PI) ConocoPhillips (Grissik) Ltd.  sebesar 46 persen, Talisman Corridor Ltd. (Repsol) sebesar 24 persen, dan PHE Corridor 30 persen. PI yang dimiliki para pemegang interes tersebut tergolong PI 10 persen yang hendak disediakan terhadap Badan Usaha Milik Daerah.

 

Direktur Utama PHE Corridor, Taufik Aditiyawarman mengungkapkan ada peningkatan komposisi Participating interest pada perjanjian perjanjian koordinasi ini.

 

“Semula pertamina hanya memiliki PI  10 persen menjadi 30 persen,”’ujar Taufik.

 

Pertamina juga memastikankan telah siap menjadi operator Blok Corridor pada 2026, atau tiga tahun sehabis persetujuan berjalan di Blok Corridor. Bagi Pertamina, mengorganisir Blok Corridor ini sangat strategis alasannya adalah nantinya akan terintegrasi dengan Blok Rokan yang diatur Pertamina pada 2021 dan Kilang Dumai di Riau.

 

“Kontrak Bagi Hasil WK Corridor akan berlaku untuk 20 tahun, efektif semenjak tanggal 20 Desember 2023 dan menggunakan sketsa Gross Split,” lanjut Taufik.

 

Perkiraan nilai investasi dari pelaksanaan Komitmen Kerja Pasti (KKP) 5 tahun pertama sebesar USD25.000.000 dan Bonus Tanda Tangan sebesar USD250.000.000.

 

Arifin memberikan, Signature Bonus WK Corridor juga ialah yang paling besar kedua selama adanya Kontrak Kerja Sama WK Migas di Indonesia. WK Corridor merupakan salah satu Wilayah Kerja Migas yang bernilai strategis, mengingat besarnya produksi gas bumi dari WK Corridor ialah salah satu yang paling besar di Indonesia ialah sekitar 1,100 MMSCF Gas Bumi perhari atau setara dengan 12 persen dari total buatan Gas Bumi nasional ketika ini. Sementara bikinan Minyak dan Kondensat sekitar 6,600 BOPD.

 

“Dengan ditandatanganinya persetujuan perpanjangan WK Corridor, saya berpesan kepada Kontraktor biar tidak cuma dapat mempertahankan, tetapi juga memajukan laju produksi migas dari WK Corridor serta mengupayakan inovasi cadangan migas gres lewat kegiatan eksplorasi dengan tetap memprioritaskan efisiensi, efektifitas serta keamanan operasi,” pungkas Arifin.

 

Berdasarkan data dikala ini WK Corridor memiliki luas 2.095,25 Kilometer persegi sebagian besar berada di Provinsi Sumatera Selatan. Pertamina juga memiliki empat daerah kerja aktif di area Sumatera Selatan adalah Pertamina EP Aset 1, PHE Jambi Merang, PHE Ogan Komering dan PHE Raja Tempirai.

 

“Lokasi WK Corridor berada di kawasan manajemen yang serupa dengan WK Jambi Merang yang saat ini dikelola oleh PHE Jambi Merang yaitu di Kabupaten Musi Banyuasin.  Tentu ini akan menjadi nilai tambah bagi Pertamina dikala menjadi operator WK Corridor”,  papar Taufik.

 

Sementara itu, Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H. Samsu mengungkapkan Pertamina menyambut baik keputusan Pemerintah yang telah memutuskan perpanjangan kontrak koordinasi dan menyepakati peningkatan hak partisipasi Pertamina sebesar 30% di Blok Corridor dari sebelumnya yang hanya 10%. Kenaikan hak partisipasi tersebut akan dimulai sehabis tahun 2023.

 

“Peningkatan hak partisipasi bagi Pertamina merupakan bagan terbaik yang sudah disepakati antara ketiga pihak pemegang PI yakni Conoco Phillips (Grissik) Ltd, Talisman Corridor Ltd (Repsol), dan PT Pertamina Hulu Energi Corridor,” lanjut Dharmawan.

 

Menurutnya, bagan ini baik untuk menghemat risiko operasi terhadap keberlangsungan dan juga tingkat buatan.

 

“Pertamina bersemangat untuk mengurus blok ini yang ialah lapangan fractured basement gas play yang menantang. Kami berkomitmen untuk melakukannya dengan baik guna mempertahankan kesinambungan bikinan di Blok tersebut,“ ujar Dharmawan.

 

Butuh Bantuan Atau Pertanyaan?

Achmad Hino siap membantu Anda dengan memberikan pelayanan dan penawaran terbaik.

WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelanggan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!
👋 Halo, Ada Yang Bisa Dibantu?