Jakarta,TAMBANG,- Harga watu bara masih dalam demam isu positif. Bahkan kali ini Harga Batubara Acuan (HBA) yang ditetapkan pemerintah telah menyentuh level USD215,01 per ton. Ada peningkatan USD53,38 per ton atau setara 33% dari HBA bulan Oktober 2021. Bulan lalu Harga Batubara Acuan (HBA) dilevel USD161,63 per ton.

Berdasarkan keterangan Kementerian ESDM, kenaikan HBA kali ini dipengaruhi datangnya isu terkini hambar dan krisis batu bara yang dialami Tiongkok.

“Harga ini ialah level HBA tertinggi dalam puluhan tahun terakhir. Permintaan dari Tiongkok terus meningkat menyusul mulai memasuki musim masbodoh serta kondisi cuaca buruk menimbulkan terganggunya aktivitas bikinan dan transportasi batu bara di provinsi produsen watu bara,” terperinci Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi di Jakarta.

Selain itu berdasarkan Agung, faktor kenaikan harga gas alam juga mempunyai pengaruh dalam memilih harga watu bara global. “Supercycle masih punya efek mendorong kenaikan harga komoditas dasar akhir dari adanya kemajuan ekonomi global baru pascapandemi,” terperinci Agung.

HBA sendiri terus mengalami reli yang hebat sepanjang tahun 2021. Dibuka pada level USD75,84 per ton di Januari, HBA mengalami kenaikan pada bulan Februari USD87,79 per ton, sempat turun di Maret USD84,47 per ton. Selanjutnya terus mengalami kenaikan secara beruntun hingga bulan November 2021. Rinciannya, April di angka USD86,68, Mei (USD89,74), Juni (USD100,33), Juli (USD115,35), Agustus (USD130,99), September (USD150,03), dan Oktober (USD161,63).

Untuk diketahui, HBA merupakan harga yang diperoleh dari rata-rata indeks Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt’s 5900 pada bulan sebelumnya, dengan kualitas yang disetarakan pada kalori 6322 kcal/kg GAR, Total Moisture 8%, Total Sulphur 0,8%, dan Ash 15%.

Terdapat dua faktor turunan yang memengaruhi pergerakan HBA adalah, supply dan demand. Pada aspek turunan supply dipengaruhi oleh season (cuaca), teknis tambang, kebijakan negara supplier, sampai teknis di supply chain mirip kereta, tongkang, maupun loading terminal.

Sementara untuk faktor turunan demand dipengaruhi oleh keperluan listrik yang turun berkorelasi dengan keadaan industri, kebijakan impor, dan persaingan dengan komoditas energi lain, mirip LNG, nuklir, dan hidro.

HBA bulan November ini akan dipergunakan pada penentuan harga batubara pada titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut (FOB Vessel) selama satu bulan ke depan.

Butuh Bantuan Atau Pertanyaan?

Achmad Hino siap membantu Anda dengan memberikan pelayanan dan penawaran terbaik.

WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelanggan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!
👋 Halo, Ada Yang Bisa Dibantu?