Mulai dari light duty truck Hino Dutro, medium duty truck Hino Ranger, dan heavy duty truck Hino Profia. Sementara model bus terdapat sasis bus medium GB.
Nah demi mencapai standar gas buang Euro 4, mesin truk dan bus terbaru Hino telah dilengkapi dengan beberapa komponen seperti Diesel Oxidation Catalyst (DOC).
Efeknya mengurangi emisi gas buang karbon monoksida (CO), dan Hidrokarbon (HC). Ada juga Exhaust Gas Recirculation (EGR) untuk menurunkan kadar emisi gas buang NOx, dan Selective Catalytic Reduction (SCR) untuk model tertentu.
Selanjutnya sistem penyuplai bahan bakar, memanfaatkan injektor bertekanan tinggi yakni common rail, yang sudah jamak ditemui pada mesin diesel modern.
Nah lantas bagaimana soal jenis BBM solar dan perawatannya?
BBM sesuai standar Euro 4
COO-Director PT Hino Motor Sales Indonesia (HMSI) Santiko Wardoyo merekomendasikan, sebaiknya gunakan BBM solar dengan kualitas yang sudah sesuai dengan standar Euro 4.
“Sebaiknya menggunakan bahan bakar solar dengan minimal Cetane Number 51 dan kandungan sulfur maksimal 50 ppm,” ucap Santiko.
Meski begitu, Aftersales Director HMSI Irwan Supriyono mengatakan, Hino sudah menyiapkan antisipasi penggunaan solar murah seperti biodiesel B30.
Setidaknya ada beberapa improvement, lengkapnya sebagai berikut.
-
Penggunaan lapisan coating pada tanki
-
Teknologi Diamond Like Carbon/Coating (DLC) pada injektornya yang sudah disesuaikan dengan sifat korosif dari bahan bakar bio solar
-
Pemakaian tiga filter untuk tiga tahap penyaringan BBM, memastikan tidak ada residu atau kotoran pada solar murah yang masuk ke ruang bakar
Komponen strainer secara opsional, untuk menyaring BBM kualitas rendah sebelum masuk ke dalam sistem filter BBM.
“Hino model common rail itu sudah beroperasi selama 11 tahun, dan semuanya sudah memakai biosolar, terbukti tidak ada masalah berarti. Jadi customer tidak perlu khawatir mengenai masalah tersebut,” ucap Irwan.
Perawatan mesin Euro 4
Terkait perawatan Hino memastikan soal komponen yang mudah didapat. General Manager HMSI, Wibowo Santoso menyebut, kurang lebih 70 persen komponen masih sama dengan produk yang belum Euro 4.
“Jadi part ini tetap bisa dipakai dan mudah didapat. Jadi customer akan merasa aman, nyaman, dan bisa lebih ekonomis operasionalnya,” ucap Wibowo.
Beberapa program servis.
National Part Price Contract (NPPC), kontrak pengadaan suku cadang dalam jangka waktu tertentu dengan harga dan diskon yang tetap bagi pelanggan yang mempunyai armada kendaraan Hino di seluruh Indonesia
National Service dan Part Contract, kontrak servis dan pengadaan suku cadang dengan harga yang tetap untuk armada pelanggan di seluruh Indonesia
Suku cadang dari Hino Genuine Part (HGP) dengan harga yang kompetitif untuk mesin common rail.
Pengembangan suku cadang HMSI Original Parts atau HOP untuk line up produk Euro 4 yang telah di lokalisasi sehingga harganya tetap terjangkau
Pengembangan sistem perangkat DX Tool pada jaringan layanan on site, untuk mendiagnosis truk dan bus Hino secara akurat
Sistem Hino Connect, sebuah perangkat lunak yang bisa diakses ponsel pintar, untuk monitor armada. Memantau perilaku pengemudi, serta status dan informasi armada secara real time, yang datanya langsung dikirim ke web system Hino Connect.
Sumber : kumparan