Jakarta, TAMBANG – PT Antareja Mahada Makmur (AMM), kontraktor pertambangan anak perjuangan Putra Perkasa Abadi (PPA), mengejar-ngejar kenaikan tampilan dengan menerapkan digitalisasi. Untuk memuluskan proyeksi tersebut, AMM menggandeng pemasoksolusi teknologi berita asal Swedia, Hexagon.
Direktur Utama AMM, Joko Triraharjo menyampaikan, tahun ini pihaknya menarget volume pengupasan tanah (overburden removal) sebesar 275 juta bcm. Sedangkan tahun depan, proyeksinya ada pelengkap perjanjian overburden sebesar 100 juta bcm berkat kenaikan buatan batu bara pada sejumlah tambang klien perusahaan.
“Saat ini kita berada di tiga besar kontraktor pertambangan dengan volume overburden sebesar 275 juta bcm. Tahun depan ada embel-embel 100 juta lagi. Ini tidak akan berjalan mulus tanpa mengadopsi teknologi digital, tidak mungkin kita pakai manual,” ungkap Joko dalam pertemuan pers di Jakarta, Rabu (18/5).
“Hexagon sudah terbukti secara global menawarkan penyelesaian digital pada industri pertambangan. Jadi ini maksudnya untuk menyongsong periode depan,” sambungnya.
Kata Joko, AMM akan mengimplementasikan dan mengoptimalisasikan teknologi fleet management system secara berkelanjutan. Kolaborasi ini diharapkan bisa berkontribusi pada upaya efisiensi operasional dan meningkatkan aspek keselamatan kerja atau safety.
“Kita akan mulai menggunakan android pada laporan harian, kemudian memasang kamera pada perlengkapan tambang, termasuk pada kabin pengemudi sehingga mampu mendeteksi semenjak dini misalnya ketika terjadi fatigue,” beber Joko.
Pada potensi yang serupa, Vice President, Asia Pacific Haxagon’s Mining Division, Simon Stone menyampaikan, sejauh ini pihaknya telah menerapkan solusi digital pada 60 ribu alat berat di seluruh dunia.
Hexagon menunjukkan solusi realitas digital, menggabungkan sensor, perangkat lunak, dan teknologi automasi pada sektor industri, manufaktur, infrastruktur, serta pertambangan dan energi.
“Teknologi Hexagon sudah digunakan pada 60 ribu alat berat di dunia, kami membantu optimalisasi mulai dari safety hingga produktivitas. Ini penting untuk kita menciptakan nilai pada setiap aspek bisnis,” tegas Stone.
