Jakarta, TAMBANG – Kepala satuan kerja khusus minyak dan gas (SKK Migas), Dwi Soetjipto melaporkan pada kuartal ketiga tahun ini, penerimaan negara dari industri hulu migas hingga dengan bulan September meraih USD 9,53 miliar atau 131 persen dari target setahun.
“Dari sasaran USD 7,28 miliar satu tahun, sampai sembilan bulan yang kita tinggalkan sekarang realisasinya mencapai USD 9,53 miliar atau 131 persen dari target satu tahun. Tentu saja jikalau output-nya satu tahun maka kita peroleh lebih besar dari itu,” kata Dwi saat konferensi pers daring, Selasa (19/10).
Besarnya penerimaan ini, kata Dwi, tidak lepas dari tugas efisiensi dan efek dari harga minyak dunia yang mengalami kenaikan.
“Untuk penerimaan negara mengalami kemajuan yang sangat hebat, salah satunya yakni dari efek harga minyak dan efisiensi yang dilaksanakan,” imbuhnya.
Untuk lifting minyak nasional tercatat 661 ribu barel per hari (MBOPD) dari target 705 ribu MBOPD atau sekitar 93,8 persen. Sedangkan capaian gas meraih angka 5.481 juta patokan kubik per hari (MMSCFD) dari target 5.638 MMSCFD atau sekitar 97,2 persen. Kalau keduanya digabungkan maka rata-ratanya mencapai 96 persen.
Sementara untuk rasio penggantian cadangan, sampai kuartal tiga meraih angka 563,33 juta barel ekuivalen dari target 625 juta barel ekuivalen atau sekitar 90,33 persen. Menurut Dwi, capaian ini sudah cukup signifikan dan bisa lebih besar kalau geliatnya sampai satu tahun.
“Kami mampu sampaikan di sini bahwa untuk reserve replacement ratio atau perbandingan penggantian cadangan di mana sasaran kita di atas 100% atau di atas 625 juta barel ekuivalen, itu minyak yang diambil dalam jangka waktu setahun. Dan ketika ini sampai dengan bulan sembilan sudah meraih 563,33 juta barel ekuivalen atau 90,33 persen. Sehingga outlook dalam satu tahun diyakini akan melalui 100 persen”, paparnya
Sedangkan untuk cost recovery hingga dengan sembilan bulan pertama, lanjut Dwi, realisasinya meraih USD 5,56 juta dari target sekitar USD 8,07 juta.
“Kita inginkan pengendalian cost recovery ini betul-betul mampu kita lakukan sebaik mungkin sehingga tidak mengalami tugas yang signifikan” ungkapnya.
Adapun capaian investasi meraih sekitar USD 7,9 juta dari sasaran USD 12,30 juta atau sekitar 64 persen.
