Jakarta, TAMBANG – PT Indika Energy menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Rabu (22/4). Agenda tersebut berjalan dengan mengikuti aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Rapat tersebut memutuskan pembagian dividen dari laba ditahan sebesar USD 30 juta. Dividen tersebut didistribusikan kepada para pemegang saham untuk tahun buku 2019.
“Menyetujui penggunaan laba Perseroan dan pembagian dividen tunai dari Laba Ditahan Perseroan tanggal 31 Desember 2019 sebesar USD 30 juta,” Ungkap Head of Corporate Communications Indika Energy, Leonardus Herwindo lewat siaran resmi.
Untuk dimengerti, tahun lalu Indika mencetak pemasukan sebesar USD 2,7 miliar atau 6,1 persen lebih rendah dari USD 2,9 miliar dari abad sebelumnya. Perseroan mencatat rugi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 18,2 juta, ketimbang keuntungan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 80,1 juta pada tahun 2018.
Meski demikian, Indika tetap mencetak keuntungan inti sebesar USD 75,5 juta di tahun 2019. Laba inti yakni rugi tahun berlangsung yang mampu diatribusikan kepada pemilik entitas induk, di luar keuntungan atau kerugian non-operasional dan pajak.
Dalam RUPS itu, Indika merilis komposisi gres dalam jajaran komisaris dan direksi. Berikut ini susunannya :
Dewan Komisaris:
- Agus Lasmono selaku Komisaris Utama;
- Richard Bruce Ness selaku Wakil Komisaris Utama;
- Indracahya Basuki sebagai Komisaris;
- Farid Harianto sebagai Komisaris Independen;
- Eko Putro Sandjojo selaku Komisaris Independen.
Direksi:
- M. Arsjad Rasjid P.M. selaku Direktur Utama;
- Azis Armand selaku Wakil Direktur Utama;
- Retina Rosabai sebagai Direktur;
- Purbaja Pantja selaku Direktur;
- Kamen Kamenov Palatov sebagai Direktur.
