Jakarta, TAMBANG- Pengguna PLTS Atap meningkat 181 persen. Peningkatan ini terjadi semenjak diterbitkannya Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya (ESDM) No. 49 Tahun 2018 Tentang Penggunaan Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap oleh Konsumen PT PLN (Persero).
Vice Presiden Perencanaan dan Pengembangan Produk Inovatif PT PLN (Persero) Leo Basuki mengungkapkan penerbitan payung aturan tersebut ialah bagian dari upaya Pemerintah supaya pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) mampu berkembangdengan cepat. Seperti diketahui dikala ini bauran EBT baru meraih 9,761.5 MW.
Leo optimis EBT dapat mencapai 23 persen pada 2025. Apalagi Permen tersebut kini sudah disempurnakan dengan Permen ESDM Nomor 12 dan Nomor 13 tahun 2019.
“Saya optimis pemanfaatan Energi Baru Terbarukan akan mampu meraih 23 persen pada tahun 2025 mendatang sebab Provinsi-Provinsi telah bergerak untuk mulai memanfaatkan PLTS Atap seperti, Provinsi Bali, DKI Jakarta dan Provinsi Jawa Barat,” ujar Leo melalui informasi resmi, Kamis (28/11).
Ia mencontohkan, Provinsi Bali telah menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 45 Tahun 2019 perihal Bali Energi Bersih. Peraturan tersebut mewajibkan setiap bangunan pemerintah sentra dan daerah, saerta bangunan komersial, industri, sosial dan rumah tangga dengan luas lantai lebih dari lima ratus meter persegi untuk memanfaatkan PLTS Atap mulai tahun 2021 hingga 2024.
Kemudian Provinsi DKI Jakarta juga telah mengeluarkan Instruksi Gubernur untuk mulai menggunakan PLTS Atap di setiap gedung-gedung Pemda, gedung sekolah, gedung olah raga dan kemudahan kesehatan.
“Untuk meminimalkan polusi udara, Gubernur Provinsi DKI Jakarta eksklusif mengeluarkan Instruksi Gubernur untuk memasang PLTS Atap di beberapa gedung sekolah masing-masing 15 KWp, merangkat ke tahun 2020 aku menerima berita kantor-kantor dinasnya wajib dipasang PLTS Atap,” lanjut Leo.
Untuk dikenali, hingga bulan September 2019 tahun ini tercatat terpasang 1.435 PLTS Atap terpasang dengan perincian terdapat lebih 800 konsumen pasang gres semenjak payung hukum PLTS Atap di luncurkan pada bulan Desember 2018. PLTS Atap ialah kombinasi pemanfaatan EBT yang dilakukan Pemerintah biar pemanfaatan EBT terutama tenaga surya meningkat.
