Jakarta,TAMBANG, PT Pertamina (Persero) menentukan dikala ini masih tetap menyediakan dan menyalurkan BBM Jenis Premium. Hal ini sesuai dengan penunjukkanPemerintah yang tertuang dalam Peraturan Presiden No. 43 Tahun 2018 perihal Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 Tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak.
“Saat ini, sesuai ketentuan yang ada, Pertamina masih menyalurkan Premium di SPBU,”ungkap Fajriyah Usman, Vice President Corporate Communication Pertamina di Jakarta (17/6).
Penegasan ini sekaligus meluruskan info yang beredar di media tentang abolisi Premium. Dijelaskan juga bahwa isu ini berkembang berawal pertanyaan penerima Webinar Rakyat Merdeka terkait planning penyederhanaan produk terhadap Direktur Utama Pertamina.
Dari sanalah tercetus apakah Pertamina akan melakukan penghapusan Premium, Solar dan Pertalite yang dinilai tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LHK) Np 20 Tahun 2017.
Direkur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menjelaskan tentang filosofi penyederhanaan produk dimana sesuai regulasi Pemerintah dan kesepakatan dunia wacana lingkungan, seluruh negara harus berupaya mempertahankan ambang batas emisi karbon dan polusi udara dengan kriteria BBM minimal RON 91 dan CN sekurang-kurangnya51.
“Makara sesuai ketentuan itu, Pertamina akan mengutamakan produk-produk yang ramah lingkungan. Apalagi pasti juga kita telah merasakan di kala PSBB langit lebih biru dan udara lebih baik. Untuk itu, kita akan lanjutkan program yang mendorong penduduk untuk menggunakan BBM yang ramah lingkungan dan mendorong produk yang lebih bagus,”jawab Nicke masa itu.
Menurut Nicke terkait penyederhanaan produk, Pertamina sedang berkoordinasi dengan Pemerintah. “Kita akan simplifikasi produk, sebab jumlah produk ini nanti akan mempermudah distribusi dan dengan harga yang lebih affordable,”tururnya.
