Jakarta,TAMBANG,- Perusahaan tambang timah plat merah, PT Timah,Tbk akan menambah kapasitas produksi logam timah seiring pertumbuhan pembangunan smelter Ausmelt Furnace. Smelter tersebut dijadwalkan akan commercial operating date (COD) pada semester II 2022. Menurut Direktur Utama PT Timah,Tbk Achmad Ardianto perkembangan pembangunan fisik hingga kuartal I telah meraih 91%, di mana dikala ini pihaknya sudah melakukan pengetesan alat. “Untuk alat-alat dikala ini self running telah mulai. Kalau dari teknikal dikala ini gak ada berita juga terkait pengiriman barang. Rencana Commissioning Operation Date (COD) itu di Semester II tepatnya di kuartal 2022,” ungkapnya dalam Media Gathering, Rabu (25/5).

Pria yang dekat disapa Didi ini menerangkan total kapasitas terpasang dikala smelter ini beroperasi mencapai 40.000 ton crude tin. Ketika telah beroperasi di tahun pertama tingkat utilisasi mencapai 50%.

Sementara Alwin Albar yang gres ditunjuk sebagai Direktur Pengembangan Usaha dalam RUPST Timah kemarin (24/5) menjelaskan bahwa smelter ini mempunyai keunggulan dibanding smelter timah sebelumnya. Smelter ini dapat menyerap timah dengan kadar yang lebih rendah. Selain itu sumber energi yang digunakan memakai kerikil bara dan oxygen. “Ini smelter nantinya akan menggunakan watu bara dan oxygen selaku sumber energi untuk pembakarannya. Sehingga buat gosip yang paling penting di smelter ausmelt ini yakni ketersediaan oxigen. Kalau batu bara dari sisi ketersediaan tidak akan banyak hambatan,”terang Alwin yang sebelumnya menjabat Direktur Operasi.

Selain itu penggunaan teknologi Ausmelt dari Autotech ini sebetulnya bukan suatu yang gres. “Malah sebetulnya kita memburu ketertinggalan dari yang perusahaan-perusahaan tambang timah lainnya. Sebut saja Yunan Tin sebagai produsen terbesar pertama dan MSC selaku produsen timah paling besar ketiga sudah menggunakan teknologi ini di smelter,”terang Alwin.